Jangan Asal-asalan, Ini Cara Mengolah Kopi Wine

Jangan Asal-asalan, Ini Cara Mengolah Kopi Wine

Travel | BuddyKu | Minggu, 28 Mei 2023 - 17:37
share

Daya tarik kopi terus mengalami peningkatan. Banyak jenis kopi yang bermunculan. Baik itu proses pembuatan hingga penyediaan bahan. Kopi Wine salah satunya.

Dosen Pertanian Unhas, Zulkarnain Chairuddin menceritakan fenomena semakin tinggi suatu wilayah, cenderung tingkat kesejahteraan petani semakin rendah itu nyata. Termasuk petani kopi. Ada beberapa poin yang menjadi penyebabnya. Diantaranya aksessibilitas sangat terbatas, keterjangkauan informasi teknologi sangat sulit, pengetahuan tidak mamadai, hingga tingkat pendapatan relatif rendah. Pihaknya juga telah mengajarkan pemeliharaan tanaman kopi kepada petani. Mulai dari pemangkasan, hal ini sangat penting dilakukan guna menjaga keseimbangan antara up-take dan out-take dalam siklus pertanaman, sehingga tanaman kopi diharapkan berproduksi sesuai kemampuannya dalam jangka waktu lama; sekaligus menjaga kelestariannya.

Untuk proses panen kopi juga tidak boleh asal. Panen buah kopi dilakukan cara terpilih, dipetik buah yang benar-benar sudah matang ditunjukkan dengan buah telah berwarna merah penuh. Panen dengan cara pemetikan tersebut dapat memelihara bakal bunga yang berada di tangkai buah sehingga panen berikutnya tidak berkurang dan kualitas biji tetap terpelihara. Sangat berbeda bila panen dilakukan dengan cara asalan (purusu) karena dapat merontokkan bakal bunga dan panen berikutnya pasti berkurang serta menurunkan kualitas biji kopi.

Pihaknya belanja kebun untuk buah kopi merah (cherry) dilaksanakan secara bertahap, mulai Juli 2018 guna mendapatkan gambaran kualitas sifat fisik dan karakter biji kopi. Selanjutnya dilakukan cup-test di laboratorium penguji Pusat Penelitian Kopi dan Kakao, Jember.

Untuk mendapatkan kopi wine kata Zulkarnain kunci utamanya ada pada saat panen hingga pascapanen. Setelah dipanen sortasi buah kopi harus dilakukan dengan cara manual untuk memilih buah yang matang dan selanjutnya dilakukan perendaman guna memilah buah yang terapung dan yang tenggelam. Buah yang tenggelam ditiriskan, selanjutnya dipersiapkan untuk proses pengemasan untuk proses wine-coffee (fermentasi an-aerobic) selama dua hingga 12 minggu. Siap pulping (peco) untuk proses natural (full-wash). Setelah itu dilakukan penjemuran di lokasi dan warehouse hingga mencapai kadar air 14 persen. Selanjutnya proses pengupasan kulit tanduk dan ari menggunakan mesin Huller.

Selanjutnya kembali dilakukan penjemuran kedua selama 4 hari untuk diangin-anginkan dan dilanjutan penjemuran dibawah matahari selama dua hari. Setelah itu kembali diangin-anginkan selama empat hari. Beans yang dihasilkan dilakukan sortir untuk memilahkan ukuran dilakukan dengan menggunakan mesin sortir yang dilanjutkan dengan cara manual. Sortir juga dimaksudkan untuk memilahkan beans yang rusak (pecah). Beans yang dihasilkan dari proses ini sudah dalam keadaan SIAP untuk proses selanjutnya.

Sekarang kini juga telah mendamping petani untuk memproduksi kopi wine. Saya juga sudah memproduksinya untuk meningkatan harga kopi. (edo)

Topik Menarik