Hari Rambut Merah Sedunia, Berawal Dianggap Penyihir Hingga Dijadikan Festival

Hari Rambut Merah Sedunia, Berawal Dianggap Penyihir Hingga Dijadikan Festival

Travel | BuddyKu | Jum'at, 26 Mei 2023 - 16:36
share

AKURAT.CO Tepat tanggal 26 Mei, terdapat perayaan Hari Rambut Merah Sedunia yang diadakan untuk merayakan setiap orang dengan rambut merah alami. Hal ini dikarenakan seseorang yang memiliki rambut merah termasuk dalam kelompok unik yang populasinya kurang dari 2 persen di dunia.

Umumnya, frekuensi rambut merah lebih banyak muncul sekitar dua hingga enam persen di antara keturunan Eropa Utara. Tak heran jika terdapat Hari Rambut Merah Sedunia khusus untuk kelompok langka.

Mengutip berbagai sumber, Jumat (26/5/2023), ranbut merah mendapatkan warnanya dari tingkat tinggi pheomelanin pigmen kemerahan dan tingkat rendah eumelanin pigmen gelap. Untuk penjelasan lebih lengkapnya, berikut sejarah Hari Rambut Merah Sedunia yang biasa diadakan tiap tahun.

Sejarah Hari Rambut Merah Sedunia

Seseorang berambut merah berarti dia memiliki rambut dengan aneka ragam berwarna merah. Misal dari warna merah anggur tua, tembaga cerah, pirang, hingga oranye terbakar, serta pirang stroberi.

Selain itu, biasanya seseorang yang berambut merah identik dengan ciri-ciri warna kulit cerah, warna mata lebih terang, bintik-bintik, dan kepekaan terhadap sinar ultraviolet.

Mengenai rambut merah, ada catatan tentang seorang gadis berambut merah dalam sebuah literatur Yunani. Penulis Yunani melaporkan dua orang kuno Budini, yaitu Sarmatians dan Thracia, memiliki mata biru dan rambut berwarna merah.

Dalam sejarahnya, orang dengan rambut merah dianggap bagus untuk dimiliki wanita, namun tidak untuk pria. Rambut merah digambarkan sebagai kejahatan, vampir, dan penyihir.

Sejarawan mengaitkan sikap negatif terhadap rambut merah karena keyakinannya tentang Yudas Iskariot, yaitu murid yang mengkhianati Yesus dengan rambut merah. Selain itu, rambu merah juga digambarkan sebagai seseorang yang pemarah.

Abad ke-16 dan ke-17, merupakan masa wanita berambut merah dianggap sebagai penyihir. Banyak wanita yang dibakar selama persidangan penyihir.

Untungnya, di zaman sekarang mengenai warna rambut bukanlah masalah lagi. Namun dengan adanya Hari Rambut Nasional, maka dianggap untuk mendukung para wanita yang berani mewarnai rambutnya dengan warna merah terang.

Sejak masa peradaban kuni yang dianggap rambut merah sebagai penyihir, vampir, hingga simbol kejahatan. Kini, pengertian terhadap simbol tersebut sudah berubah. Bahkan, festival rambut merah berlangsung di seluruh dunia dari Belanda hingga Israel.

Negara dengan populasi warga yang berambut merah terbanyak

1. Irlandia

Di negara Irlandia, mulai dari raja atau warganya memiliki keturunan rambut merah alami. Perkiraannya, sebesar 10 persen dari populasi Irlandia memiliki rambut berwarna merah.

2. Skotlandia

Tak jauh berbeda dari Irlandia, Skotlandia juga memiliki warga yang berambut merah. Memang kebanyakan orang berasumsi bahwa seseorang dengan rambut merah berarti berasal dari Irlandia atau Skotlandia.

3. Inggris

Memang tidak sebanyak dengan dua negara sebelumnya, namun raja dari Inggris juga berambut merah. Inggris menjadi salah satu negara berpenduduk paling padat dalam hal jumlah wanita berambut merahnya.

4. Amerika Serikat

Ternyata, Amerika Serikat menjadi negara yang memiliki populasi orang dengan rambut merah terbanyak. Pada tahun 2018, sekitar 18 juta wanita di Amerika Serikat adalah orang berambut merah.

Itulah sejarah lengkap mengenai Hari Rambut Merah Sedunia yang di beberapa negara masih mengadakan acara festival. Melihat dari sejarahnya, wajar saja diadakan acara khusus bagi kaum berambut merah agar lebih percaya diridan tidak tertindas.