Nasi Teri Pojok Gejayan Jadi Jujugan Kuliner Malam Jogja
RADAR JOGJA Jogja dikenal memiliki banyak destinasi kuliner legendaris yang sering dijajakan pada malam hari. Salah satunya adalah Nasi Teri Pojok Gejayan. Warung legendaris ini buka pada jam 21.00 hingga 04.00.
Meskipun baru buka saat malam, kuliner di salah satu sudut Jalan Gejayan ini tak pernah sepi pembeli. Seporsi nasi campur sambal teri dan sayur nangka selalu ramai diserbu pembeli. Banyak pembeli yang rela mengantre, bahkan sebelum warung dibuka. Demi bisa menikmati seporsi nasi campur teri pedas.
Sesuai dengan sebutannya,Nasi Teri Pojok Gejayanini berada pojok selatan sebelah barat Jalan Gejayan.Seperti namanya pula, makanan yang disajikan pun identik dengan sajian teri yang asin, gurih, dan pedas. Warung Nasi Teri Pojok Gejayan ini berbeda dengan tempat makan lain yang menyajikan menu teri dengan label nasi kucing. Warung ini justru menyediakan nasi putih dicampur teri pedas dan beragam lauk pauk, serta sayur ala nasi rames.
Menbud Apresiasi Pameran Kriya Jemari, Tekankan Pentingnya Inovasi dalam Pemajuan Kebudayaan
Warung ini dahulu dikenal dengan nama Nasi Teri Pak Dul sejak 1970-an. Kemudian usaha kuliner ini dilanjutkan oleh menantunya, Subadyah. Setidaknya warung ini sudah berjualan sekitar 50 tahun. Meski begitu, warung ini masih mempertahankan cita rasanya dengan memasak semua menu secara tradisional menggunakan tungku arang. Jam 10.00 pagi sudah mulai masak karena pakai tungku, kata Subadyah.
Saat awal berjualan, warung ini menyediakan lauk pauk dan sayur yang berbeda tiap harinya. Karena bahan-bahan yang didapat dari pasar juga berganti-ganti. Namun, yang tak pernah berganti adalah sambal teri. Dulu enggak begitu pedas. Tapi banyak (pelanggan, Red) yang minta pedas akhirnya ditambahin pedasnya, jelas Subadyah.
Selain sambal teri dan kering tempe, sayur lodeh menjadi salah satu ciri khas dari warung tenda ini. Ada pula labu siam, kacang panjang, dan nangka muda dalam sayur berkuah santan yang dibumbu pedas. Karena berbahan dasar sama dengan gudeg berupa nangka muda, beberapa orang kerap mengira warung ini menyajikan makanan khas Jogja tersebut.
Meskipun berbahan sama dan sekilas tampilan sayur nangka muda mirip gudeg, tapi rasanya jauh berbeda. Jika gudeg punya cita rasa yang manis dan gurih, lodeh nangka muda memiliki paduan rasa asin, gurih, dan pedas. Rasanya semakin nikmat di lidah jika ditambah dengan sambal teri bagi para pecinta kuliner pedas. Bagi yang tak terlalu suka pedas, lebih aman untuk memesan nasi campur tanpa tambahan sambal teri.
Nasi Teri Pojok Gejayanbisa dinikmati dengan harga yang ramah kantong yakni mulai dari Rp 8 ribu. Pembeli juga bisa menikmati pilihan sayur dan lauk pauk lainnya seperti sayur nangka muda, ayam, telur, ikan, tempe, tahu, dan bakwan jagung. (tyo/eno)


