7 Peninggalan Belanda yang Masih digunakan Sampai Sekarang, Salah Satunya dijadikan Istana
JAKARTA, iNews.id - Sedikitnya ada tujuh peninggalan Belanda yang masih digunakan hingga sekarang. Salah satu diantaranya kini ditempati oleh Presiden Indonesia sebagai istananya.
Sejarah mencatat jika Indonesia pernah dijajah oleh bangsa Belanda selama lebih dari 300 tahunan. Dalam waktu tersebut, mereka telah banyak mencuri kekayaan tanah Indonesia.
Saat menjajah bangsa Indonesia, mereka banyak mendirikan bangunan-bangunan untuk menunjang operasionalnya. Karena terkenal dengan kekuatannya, sebagian besar bangunan peninggalan mereka masih digunakan sampai sekarang.
Berikut tujuh bangunan Belanda yang masih digunakan hingga sekarang:
1. Museum Fatahilah
Dalam riwayatnya, kota tua merupakan pusat pemerintahan Hindia Belanda dan seluruh aktivitasnya berpusat disana. Salah satu bangunan yang masih digunakan sampai sekarang dan berada di Kota Tua adalah Museum Fatahilah.
Melansir artikel bertajuk Pelestarian Bangunan Kolonial Museum Fatahillah di Kawasan Kota Tua Jakarta, diketahui bahwa museum ini mulai dibangun pada tahun 1620. Namun, gedung tersebut kembali diperluas dan dijadikan gedung termasyhur milik Batavia pada tahun 1710.
2. Stasiun Tanjung Priok
Stasiun Tanjung Priok adalah salah satu stasiun termegah yang ada di Jakarta. Salah satu bangunan peninggalan Belanda ini dibangun pada tahun 1914 saat masa kepemimpinan Gubernur Jenderal A.F.W Idenburg.
Mengutip dari laman resmi KAI, Stasiun Tanjung Priok lahir dari tangan dingin seorang arsitek Staatsspoorwegen (SS), perusahaan kereta api negara Hindia Belanda), yaitu C.W Koch. Pembangunan bangunan ini melibatkan 1.700 tenaga kerja dan diresmikan pada 6 April 1925.
3. Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo merupakan rumah sakit tertua yang ada di Jakarta. Rumah sakit ini awalnya menjadi bagian dari STOVIA (sekolah kedokteran di Batavia), yang merupakan cikal bakal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Dikutip dari laman RSCM, bangunan rumah sakit ini mulai dibangun pada 19 November 1919 dengan nama CBZ (Centrale Burgelijke Ziekenhuis). Sedangkan nama RSCM sendiri mulai digunakan pada 17 Agustus 1964 usai diresmikan oleh Menteri Kesehatan saat itu, Dr. Satrio.
4. Istana Merdeka
Gedung Istana Merdeka juga menjadi salah satu bangunan peninggalan Belanda yang masih digunakan. Sekarang bangunan ini dijadikan sebagai tempat tinggal Presiden beserta keluarganya.
Bangunan yang didominasi warna putih dan ditopang oleh pilar-pilar besar ini dibangun oleh seorang Belanda bernama J.A van Braam pada 1796 dan dijadikan sebagai tempat tinggal pribadi.
Setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya, bangunan ini menjadi saksi bisu penandatanganan persetujuan Linggarjati pada 25 Maret 1947. Kemudian dilanjutkan pada tahun berikutnya sebagai lokasi dilakukannya pertemuan antara Wakil Presiden RI, Mohammad Hatta, dengan Letnan Gubernur Jenderal Belanda, Hubertus J. van Mook.
5. Jalan Raya Pos Anyer Panarukan
Jalan Raya Pos Anyer Panarukan adalah bangunan pada masa Kolonial Belanda yang memiliki panjang kurang lebih 1000 Km dari Anyer sampai Panarukan. Jalan ini dibangun dibawah pimpinan Gubernur Jendral Herman Willem Daendels.
Jalan yang sekarang dikenal sebagai Jalan Pantai Utara atau Pantura ini sudah berusia lebih dari 200 tahun. Meski usianya yang sudah terbilang sangat tua, jalan ini masih digunakan hingga sekarang.
6. Technische Hoogeschool te Bandoeng (Institut Teknologi Bandung).
Institut Teknologi Bandung atau ITB pada mulanya merupakan salah satu lembaga pendidikan peninggalan Belanda yang bernama Technische Hoogeschool te Bandoeng.
Lembaga ini menjadi perguruan teknik pertama yang didirikan oleh pemerintah Belanda pada tanggal 3 Juli 1920. Tujuan dari didirikannya perguruan tinggi ini yakni sebagai upaya pemenuhan tenaga teknik yang saat itu sulit ditemukan.
7. Gereja Katedral, Jakarta
Gereja Katedral atau yang memiliki nama resmi Santa Maria Pelindung Diangkat ke Surga, merupakan bangunan Belanda berupa gereja katolik yang diresmikan pemerintah Belanda tahun 1901.
Gaya arsitektur megah khas Eropa yang ada di bangunan Gereja Katedral ini didesain oleh arsitek bernama Marius Hulswit yang merupakan arsitek kenamaan asal Belanda.

