Bus AKAP Lebih Menguntungkan 2 Kali Lipat Dibanding Pariwisata, tapi Kok Masih Banyak yang Bangkrut?
JAKARTA, iNews.id - Pilih usaha bus pariwisata atau Antar Kota Antar Provinsi (AKAP)? Pertanyaan ini kerap dilontarkan masyarakat umum atau mereka yang ingin membuka perusahaan otobus (PO).
Menanggapi itu, Rian Mahendra mengungkapkan dua-duanya jika dikelola dengan benar menguntungkan. Sebagai orang yang sudah berpengalaman berkecimpung di dunia bus bersama PO Haryanto selama 19 tahun, kemudian Biro Wisata Nomadic Trips dan sekarang di PO Kencana, Rian menyebutkan butuh kejelian dalam usaha PO bus.
Mending AKAP atau parwis (pariwisata)? Tergantung. Gua bisa nyari duit dua-duanya, AKAP bisa, parwis bisa, ujar Rian Mahendra dalam IG Live yang disiarkan kembali di berbagai kanal YouTube busmania.
Dia menjelaskan keuntungan di PO bus pariwisata ada batas maksimalnya. Itu bisa dihitung dengan kasat mata.
Kalau orang bisa nyari duit di AKAP, banyakan AKAP. Tapi kebanyakan, banyak yang rungkad. Parwisata itu mentoknya ketaker. Ada batas maksimal pendapatan, kata Rian.
Putra H Haryanto ini menyebutkan keuntungan PO AKAP lebih besar dua kali lipat dari pariwisata. AKAP batas maksimalnya bisa dua kali lipat dari pariwisata. Tapi itu kan kalau lhu bisa main. Faktanya banyak PO yang gulung tikar. Tergantung bisa mainnya atau enggak, ucap Rian.
Dia menegaskan, sewa bus pariwisata mentok sebulan maksimal 20 sampai 25 kali per bulan. Kurang dari itu sering.
Berapa batasnya? Dikali saja. Per hari berapa pendapatan pariwisata. Tinggal di kaliin 20 atau 25 (per hari). 25 udah juara banget. Misal per hari Rp1,8 juta tinggal dikalikan saja, ujar Rian.
Dia sedikit menjelaskan kenapa setiap Lebaran tiket bus AKAP selalu naik dua kali lipat, karena untuk menutupi penumpang kosong di arah sebaliknya. Tidak hanya sekarang, itu sudah terjadi bertahun-tahun. Jika ada kendala penumpang menumpuk bus pariwisata biasanya diperbantukan

