Mengenal Asal Usul Istilah Lebaran, dari Jawa Sampai Betawi
JAKARTA - Segenap masyarakat Indonesia pada hari ini, Sabtu 22 April 2023 merayakan Idul Fitri 1444 H. Perayaan tersebut lazim disebut dengan istilah Lebaran.
Hari kemenangan setelah menjalani puasa Ramadhan selama satu bulan penuh. Namun, banyak yang penasaran dengan istilah Lebaran, darimana asal usulnya.
Sastrawan Sunda, MA Salmun menyebutkan dalam tulisannya di Majalah Sunda" tahun 1954 dikutip Antara, bahwa istilah Lebaran ternyata berasal dari tradisi Hindu. Artinya \'selesai, usai, atau habis. Lebaran dimaknai sebagai tanda habisnya masa puasa.
Istilah tersebut kemungkinan diperkenalkan para Wali agar umat Hindu yang baru masuk Islam saat itu tidak merasa asing dengan agama yang baru dianutnya.
Bagi orang Jawa. Lebaran dianggap berasal dari bahasa Jawa yang berarti wis bar yang ternyata artinya juga sudah selesai. Di sini, dapat dimaknai sudah selesai yang dimaksud bahwa sudah menjalankan puasa.
Bar sendiri dianggap kependekan dari kata lebar dalam bahasa Jawa yang artinya selesai. Meski, orang Jawa lebih sering menggunakan istilah sugeng riyadin untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Lain hal dengan orang Betawi, lebaran disebut berasal dari kata lebar yang berarti luas. Artinya tersebut menggambarkan keluasan atau kelegaan hati setelah sebulan penuh berpuasa. Kemudian, dengan sukacita menyambut hari kemenangan.
Bila melihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Lebaran memiliki arti hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal setelah menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Sementara Pusat Bahasa hanya bisa memastikan bahwa kata lebaran merupakan sebuah kata dasar yang terdiri dari tiga suku kata, yaitu le + ba + ran.

