4 Masjid Bersejarah di Maluku buat Wisata Religi, Ada Koleksi Alquran Tertua

4 Masjid Bersejarah di Maluku buat Wisata Religi, Ada Koleksi Alquran Tertua

Travel | BuddyKu | Selasa, 11 April 2023 - 09:17
share

PROVINSI Maluku memiliki keindahan alam luar biasa dan kaya sejarah. Dikenal dengan sebutan Jazirah al-Mamluk atau Kepulauan Raja-Raja, Maluku dari dulu adalah penghasil rempah-rempah. Tak heran bangsa Eropa dulu turut berburu rempah ke Maluku.

Masyhurnya perdagangan rempah di Maluku dulu menarik banyak pebisnis dari luar. Para pendakwah Muslim pun memanfaatkan jalur ini untuk menyebarkan Islam ke Tanah Maluku pada abad 15.

Perjalanan Islam di Maluku bisa dilihat dari keberadaan masjid. Ada sejumlah masjid tua bersejarah yang masih dilestarikan di Maluku dan bisa jadi tempat wisata religi.

Kisah Masjid Jami Ambon, Saksi Perang, Bencana hingga Kedatangan Buya Hamka

Masjid-masjid tersebut menjadi bukti sejarah Islam di Maluku yang telah berkembang sejak abad ke-15. Berikut beberapa masjid bersejarah di Maluku.

1. Masjid Tua Wapauwe

Masjid Tua Wapauwe di Maluku Tengah dibangun di lereng gunung Wawane oleh Pernada Jamilu, keturunan Kesultanan Islam Jailolo dari Moloku Kie Raha (Maluku Utara).

Masjid ini dibangun sejak abad ke-15 atau pada tahun 1400 M. KedatanganJamilu di kawasan tersebut, menyebarkan Islam ke lima negeri yang ada di sekitar pegunungan Wawane yakni Assen, Wawane, Atetu, Tehala dan Nukuhaly, yang sebelumnya sudah dibawa oleh mubaligh dari negeri Arab.

Ilustrasi

Masjid Tua Wapauwe

Masjid ini mengalami perpindahan tempat akibat serangan Belanda yang menginjakkan kakinya di Tanah Hitu pada 1580 Masehi, setelah sebelumnya dijajah Portugis pada 1512. Masjid Wawane dipindahkan ke Kampung Tehala yang berjarak 6 km sebelah timur Wawane pada 1614.

6 Fakta Masjid Syekh Azlin Palestina Rancangan Ridwan Kamil, Pernah Hancur Dibom Israel

Kini masjid Wapauwe berada di Negeri Kaitetu. Daya tarik lainnya dari masjid ini adalah koleksi mushaf Alquran yang masuk salah satu yang tertua di dunia.

Mushaf Imam Muhammad Arikulapessy yang selesai ditulis (tangan) pada tahun 1550 Masehi dan tanpa iluminasi (hiasan pinggir). Sedangkan Mushaf lainnya adalah Mushaf Nur Cahya yang selesai ditulis pada tahun 1590, dan juga tanpa iluminasi serta ditulis tangan pada kertas produk Eropa.

2. Masjid Jami Ambon

Masjid Jami Ambon didirikan pada 1860 M di atas tanah waqaf yang diberikan oleh seorang janda bernama Kharie.

Pada awal pembangunannya, masjid Jami berdinding dan beratapkan daun rumbia dengan tiang kayu. Menjelang berakhirnya kolonial Belanda di Maluku, masjid sempat terbakar akibat ulah tentara Belanda yang membuka keran minyak di sebelah hulu Sungai Wai Batu Gajah, dan kemudian dibangun kembali oleh para jamaah dan umat Islam sekitar.

3. Masjid Raya Al-Fatah, Ambon

Masjid Raya Al-Fatah di Ambon merupakan salah satu masjid yang cukup ikonik dan terbesar di Maluku.

Perdana Menteri Republik Indonesia Ir Djuanda Kartawidjaya merupakan tokoh yang merintis berdirinya Masjid Raya Al Fatah Ambon pada tahun 1962 ketika berkunjung ke Ambon.

Interior dari masjid Raya Al Fatah, ini cukup menarik krena pada bagian kubah masjidnya dikelilingi ayat-ayat suci Al Quran, dengan motif

batik kotak-kotak di atasnya. Jadi gue sengaja dihias dengan keramik tembus pandang dengan motif bunga untuk menambah estetika Masjid Raya al Fatah serta memberikan cahaya penerangan alami di saat siang hari.

Ilustrasi

4. Masjid Batu Merah

Masjid Desa atau Negeri Batumerah ini dibangun oleh orang kaya bernama Ibrahim Safari Hatala pada 1575 M.

Pada tahun 1805 M, Raja Abdurrahman Hatala memugar masjid karena perkembangan agama Islam yang begitu cepat. Pada 1924 M, masjid

kembali dipugar tanpa menghilangkan bentuk aslinya. Pemugaran dilakukan karena jumlah jamaah semakin banyak.

Pada masa itu, Buya Hamka, Ketua MUI pertama dan Bey Arifin, seorang ulama yang disegani di Jawa Timur, pernah belajar dan mengaji di masjid ini.

Topik Menarik