10 Larangan Aneh di Jepang yang Bikin Melongo, Sanksinya Bisa Dipenjara Lho!

10 Larangan Aneh di Jepang yang Bikin Melongo, Sanksinya Bisa Dipenjara Lho!

Travel | BuddyKu | Rabu, 5 April 2023 - 12:13
share

JANGAN heran jika berkunjung ke Jepang , traveler mendapati ada sejumlah aturan ketat serta larangan aneh yang berlaku di Negeri Sakura.

Saking anehnya, mungkin Anda tidak akan menemukan larangan ini di Indonesia. Setidaknya, ada 10 larangan aneh di Jepang yang menarik untuk diketahui.

Penasaran ada apa saja larangan aneh yang dimaksud? simak daftarnya berikut ini.

Catat! Ini 6 Larangan di India yang Wajib Diketahui Turis

1. Tidak Boleh Merusak Bendera Negara Lain, tapi Bendera Jepang Boleh

Larangan aneh pertama di Jepang terkait perusakan bendera. Bukan bendera Jepang melainkan negara lain.

Apabila merusak atau menghilangkan bendera atau lambang negara asing untuk menghina, mengutip dari jlugage, perbuatan ini dianggap sebagai kejahatan. Seseorang bahkan bisa dipenjara dua tahun atau denda sampai 200.000 yen berdasarkan KUHP Jepang Pasal 92 Ayat 1.

Ilustrasi

Bendera Jepang. (Reuters)

Tapi uniknya, merusak bendera Jepang justru tidak dianggap melanggar hukum.

5 Larangan di Thailand yang Bikin Geleng-Geleng Kepala

2. Menaruh Es Krim di Kotak Surat Bisa Dipenjara

Pernahkah terpikir akan memasukan es krim ke dalam kotak surat? mungkin terdengar konyol dan aneh. Tapi di Jepang ada aturan terkait tindakan ini.

Menurut The Smart Local Japan , apabila Anda sampai memasukan es krim ke kotak surat, penjara 5 tahun atau denda maksimal 500.000 yen akan menanti.

Ilustrasi

Ilustrasi es krim

Sebenarnya, aturan ini tak terbatas pada es krim saja, melainkan bentuk perlindungan properti pos dari kerusakan apapun sesuai pasal 78 Hukum Pos.

Mengapa Orang Jepang Suka Makanan Mentah?

3. Menyerahkan Surat Salah Alamat

Larangan aneh selanjutnya yang bisa ditemukan di Jepang adalah menyerahkan surat yang salah alamat kepada pemiliknya.

Ketika kotak surat Anda muncul sebuah surat namun ternyata bukan milik Anda, dan kemudian berusaha mengirimkan sendiri pada tetangga, siap-siap akan dikenalkan Pasal 42 Undang-Undang tentang Pos yang melindungi privasi pengirim dan penerima.

Lebih baik, jika muncul surat salah alamat di kota surat, kirimkan kembali pada kantor pos dan biarkan pihaknya yang menangani urusan surat tersebut.

Mengenal Hokkai Heso Matsuri, Festival Pusar di Jepang yang Lucu Bikin Ngakak

4. Menikah lalu Hidup Terpisah

Tidak diperbolehkan dua orang yang sudah menikah lalu hidup terpisah. Ini merupakan satu dari sederet larangan aneh di Jepang.

Pasangan suami istri harus tetap bersama, kecuali memiliki alasan yang kuat. Misalnya saja masalah pekerjaan atau kesehatan. Di Jepang, ada undang-undang yang dibuat untuk memastikan pasutri bekerja sama dalam menanggung biaya hidup serta mencegah angka perceraian.

5. Mobil Sipil Dilarang Berwarna Merah dan Putih

Larangan aneh terkait mobil sipil warna merah dan putih kini sudah tidak berlaku lagi di Jepang. Tapi dulu sampai tahun 1960-an, aturan ini sempat diterapkan.

Kenapa sampai mobil warga sipil tak boleh memiliki warna putih atau merah? Hal ini dikhawatirkan bakal membingungkan pengemudi di jalan lantaran ada beberapa kendaraan darurat seperti truk pemadam kebakaran, ambulans, hingga mobil polisi yang punya warna serupa.

6. Mengekspos Paha atau Bokong di Depan Umum

Jepang pernah memiliki larangan aneh soal berpakaian. Menurut Undang-Undang Kejahatan Ringan yang disahkan pada tahun 1948, gadis di Jepang diharamkan memperlihatkan paha atau bokong di depan umum. Tapi kini, banyak wanita di Negeri Sakura yang memilih mengenakan rok mini.

Ilustrasi

7. Memaksa Seseorang Minum Alkohol

Memaksa seseorang untuk minum alkohol di Jepang adalah tindakan ilegal dan dilarang. Mungkin terdengar aneh, namun ini bisa dilihat sebagai pelecehan seksual.

Demi melindungi pekerja Jepang yang kerap terpaksa minum karena diminta atasan atau rekan-rekan, muncullah aturan semacam ini.

8. Mengemis

Kegiatan mengemis bukanlah hal aneh di Indonesia, tapi di Jepang ada larangan mengenai perbuatan ini. Dalam Undang-Undang Pelanggaran Ringan, mengemis atau menyebabkan orang lain mengemis dianggap sebagai kejahatan.

Mengemis yang dimaksud mengacu pada tindakan berulang kali untuk meminta uang atau barang demi penghidupan seseorang dengan memohon simpati orang lain. Pada tahun 2015, ada seorang pria asal Prefektur Kagawa pengangguran yang terlibat dalam distribusi pengemis di internet dan langsung dikirim ke kejaksaan.

9. Berbicara dengan Supir Bus

Larangan aneh berikutnya di Jepang adalah berbicara dengan supir saat bus sudah dalam keadaan jalan. Aturan ini tertuang dalam Undang-Undang Transportasi Jalan.

Lantas bagaimana jika ingin menanyakan arah dan sebagainya? Pastikan Anda melakukan hal tersebut saat mobil sedang berhenti.

Ilustrasi

10. Membuang Sampah Terlalu Dini

Membuang sampah pada malam hari atau lebih dini dari waktu yang ditentukan, mungkin dianggap sebagai hal wajar. Tapi hal ini tak bisa diterapkan di Jepang.

Tapi larangan aneh ini memiliki alasan yang logis. Misalnya saja Anda membuang sampah di waktu malam, sebelum pagi hari truk pickup datang. Sampah yang Anda buang malam hari tersebut bisa diobrak abrik oleh rakun liar dan justru akan menimbulkan kekacauan.

Topik Menarik