Kenapa Cuaca Yogyakarta Terasa Panas? Ini Penjelasan dari BMKG
JAKARTA, celebrities.id - Kenapa cuaca Yogyakarta terasa panas? Mengacu pada keterangan BMKG setempat, suhu udara panas yang terasa di Daerah Istimewa Yogyakarta ternyata tidak terkait dengan aktivitas vulkanik atau erupsi Gunung Merapi pada Sabtu, 11 Maret 2023.
Dalam sebaran siaran pers prakiraan musim kemarau 2023 Daerah Istimewa Yogyakarta menerangkan pula bahwa anomali suhu permukaan laut Indonesia (Sea Surface Temperature) pada Maret hingga Mei 2023 didominasi kondisi normal yang kemudian akan beralih menuju anomali positif (hangat) pada Juni hingga Agustus 2023.
Dilansir dari berbagai sumber pada Sabtu (18/3/2023), celebrities.id telah merangkum kenapa cuaca Yogyakarta terasa panas, sebagai berikut.
Kenapa Cuaca Yogyakarta Terasa Panas
Merujuk pada laman Antara, pada keterangan prakirawan cuaca stasiun meteorologi Yogyakarta, M. Nur Hadi, hal tersebut tidak ada kaitannya dengan aktivitas gunung Merapi yang sedang erupsi. Beliau melanjutkan suhu maksimum harian di DIY terakhir pada Sabtu, 11 Maret 2023, tercatat hingga 33 derajat Celcius.
Suhu udara tersebut, disebabkan oleh cuaca cerah berawan dengan kecepatan angin kurang signifikan. Sehingga radiasi sinar matahari banyak diterima permukaan bumi. Wilayah DI Yogyakarta, Bantul, Sleman, Gunung Kidul, maupun Wates, pada Minggu, 12 Maret 2023, juga diperkirakan mengalami cuaca cerah berawan sepanjang hari dengan suhu di kisaran 22 hingga 32 derajat celcius.
Diketahui Gunung Merapi yang berada di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan DIY, sebelumnya meluncurkan awan panas guguran akibat erupsi pada Sabtu, 11 Maret 2023 pada pukul 12.12 WIB ke arah Kali Bebeng atau Kali Krasak.

