CEO TikTok: ByteDance Bukan Agen China atau Negara Mana pun

CEO TikTok: ByteDance Bukan Agen China atau Negara Mana pun

Travel | BuddyKu | Kamis, 23 Maret 2023 - 10:39
share

BEIJING, iNews.id - CEO TikTok Shou Chew akan memberi tahu anggota parlemen Amerika Serikat (AS) bahwa perusahaan induk aplikasi TikTok, ByteDance tidak bekerja untuk pemerintah China. Hal ini ditegaskan untuk mencegah larangan AS dan meyakinkan pembuat kebijakan bahwa TikTok tidak menimbulkan ancaman nasional.

Pernyataan ini untuk menghilangkan kekhawatiran potensi mata-mata asing yang menakuti pemerintah di seluruh dunia. Sementara Chew dijadwalkan akan bersaksi di Komite Energi dan Perdagangan DPR pada Kamis waktu setempat.

Izinkan saya menyatakan ini dengan tegas. ByteDance bukan agen China atau negara lain mana pun, kata dia dalam salinan surat pernyataan yang dirilis oleh panel utama parelemen, dikutip dari CNN Business , Kamis (23/3/2023).

Chew mengatakan, lebih dari 150 juta orang Amerika menggunakan TikTok setiap bulan. Menurutnya, materi mereka dikonsumsi secara tidak proporsional oleh 1,5 miliar pengguna TikTok di seluruh dunia.

Dalam sambutan tertulisnya, Chew membela struktur perusahaan ByteDance dan menguraikan langkah-langkah yang telah diambil perusahaan dan rencana yang akan diambil untuk mengatasi kekhawatiran bahwa pemerintah China dapat memperoleh akses ke data pengguna TikTok melalui potensi pengaruhnya terhadap ByteDance. Di antara langkah-langkah tersebut adalah janji untuk melindungi data pengguna AS dari akses asing yang tidak sah.

Chew juga berencana untuk menghadirkan TikTok sebagai anugerah bagi kebebasan berekspresi sambil menarik perhatian antimonopoli seputar Big Tech.

Kami tidak percaya bahwa larangan yang merugikan bisnis kecil Amerika, merusak ekonomi negara, membungkam suara lebih dari 150 juta orang Amerika dan mengurangi persaingan di pasar yang semakin terkonsentrasi adalah solusi untuk masalah yang dapat dipecahkan, tutur Chew.

ByteDance didirikan oleh warga negara China tetapi sahamnya sekarang hanya mewakili 20 persen dari keseluruhan kepemilikan pribadi perusahaan. Sedangkan sisanya terdiri dari saham karyawan dan investor institusional global seperti Blackrock dan Sequoia.

Sebagai bagian dari perbaikan keamanan senilai 1,5 miliar dolar AS yang dikenal sebagai Project Texas, TikTok bulan lalu mulai menghapus data pengguna AS dari server miliknya yang berbasis di Singapura dan Virginia. Proses penghapusan diperkirakan selesai akhir tahun ini.

Data TikTok baru yang dibuat oleh pengguna AS sudah disimpan di server berbasis cloud yang dioperasikan oleh raksasa teknologi AS Oracle. sementara anak perusahaan TikTok yang baru dibentuk, US Data Security (USDS) akan bertanggung jawab penuh untuk menangani informasi pribadi masyarakat Amerika di masa mendatang. USDS sudah memiliki hampir 1.500 karyawan penuh waktu dan perusahaan berencana mempekerjakan lebih banyak lagi.

Komitmen kami di bawah Project Texas adalah agar data semua orang Amerika disimpan di Amerika, dihosting oleh perusahaan berkantor pusat Amerika, dengan akses ke data yang dikendalikan oleh personel USDS, ujar Chew.

Di bawah struktur ini, ada tidak ada cara bagi pemerintah China untuk mengaksesnya atau memaksa akses ke sana, imbuhnya.

Meski mungkin ada beberapa karyawan di luar USDS yang dapat mengakses data karena alasan hukum dan kepatuhan, menurut kesaksian Chew, akses tersebut harus disetujui secara khusus oleh USDS.

Tidak ada karyawan Beijing Douyin Information Service Co., Ltd. yang memiliki akses ke basis data apa pun yang berisi data pengguna AS yang dilindungi, tuturnya.

Dia juga memberi tahu anggota parlemen bahwa kriteria perekrutan untuk karyawan USDS akan jelas dan memperkirakan kebijakan akses data tunduk pada audit pihak ketiga.

Sementara itu, pejabat AS mengancam akan melarang TikTok kecuali pemiliknya di China melepaskan saham mereka. Namun, kata Chew, memaksa divestasi tidak harus mengarah pada pembuatan kontrol akses data yang menurut TikTok akan menyelesaikan masalah keamanan nasional yang mendasarinya.

Larangan hanya tepat jika tidak ada alternatif. Tapi kami punya alternatif, ucap Chew.

Chew mengatakan, TikTok mendukung untuk membuat undang-undang privasi data nasional yang memengaruhi semua bisnis AS, serta pembaruan potensial untuk undang-undang privasi khusus anak yang dikenal sebagai COPPA, atau Undang-Undang Perlindungan Privasi Online Anak. Kesaksian tertulisnya juga menguraikan langkah TikTok untuk menjaga keamanan pengguna dengan moderasi konten.

Topik Menarik