Penuh Toleransi, Begini Pelaksanaan Salat Tarawih saat Nyepi di Denpasar Bali

Penuh Toleransi, Begini Pelaksanaan Salat Tarawih saat Nyepi di Denpasar Bali

Travel | BuddyKu | Rabu, 22 Maret 2023 - 21:52
share

DENPASAR Suasana penuh toleransi sangat terasa saat umat muslim menggelar salat tarawih perdana di Kota Denpasar, Bali, Rabu (22/2/2033) malam. Mereka menggelar salat tarawih dengan penuh keheningan, dan pencahayaan yang terbatas, untuk menghormati umat Hindu yang tengah menjalani Nyepi.

Meski dalam keterbatasan pencahayaan, dan tanpa pengerah suara, serta hanya bisa datang ke masjid dengan berjalan kaki, tidak menyurutkan umat muslim untuk tetap menjalankan salat tarawih perdana. Mereka berbondong-bondong datang ke Masjid Sadar di Jalan Raya Tukad Tegal Wani, Gang Kenanga, Sesetan, Denpasar Selatan, Bali.

Mereka mentaati kesepakatan bersama antara Majelis Dewan Adat (MDA) Bali, dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali. Dalam kesepakatan bersama tersebut, umat muslim tetap diperbolehkan menggelar salat tarawih di tengah perayaan Nyepi.

Para jamaah mendatangi Masjid Sadar, dengan berjalan kaki dan tidak menimbulkan keramaian. Mereka tidak berjalan dengan cara bergerombol. Selama jalannya salat tarawih, tidak ada pengeras suara dan hanya menggunakan pencahayaan yang terbatas.

Demi keamanan dan kelancaran pelaksanaan salat tarawih perdana, para pecalang juga turut hadir memberikan penjagaan. Para pencalang juga terlihat begitu akrab dengan para jamaah yang akan melaksanakan salat tarawih. Mereka saling bertegur sapa, dan sesekali saling menebar senyuman.

Menurut Ketua Umum Masjid Sadar, Badrut Taman, salat tarawih sebagai rangkaian ibadah Ramadan tetap digelar dengan memperhatikan kegiatan umat Hindu yang tengah melaksanakan Nyepi.

"Sesuai dengan imbauan dari tokoh-tokoh agama yang berada di Bali, kami tetap melaksanakan ibadah dengan menjaga toleransi dan keharmonisasian antar umat beragama," terangnya.

Badrut Tamam mengatakan, jamaah yang mengikuti salat tarawih rata-rata berasal dari sekitar masjid, sementara yang jauh dari masjid disarankan untuk melaksanakan salat tarawih di rumah masing-masing.

"Kalaupun ada jamaah yang ingin datang ke masjid untuk menjalankan salat tarawih, diminta untuk berkomunikasi dengan pecalang, sehingga tidak sampai mengganggu kegiatan Nyepi umat Hindu," ungkapnya.

Selama ini, dia mengaku toleransi terus terjaga dan semua umat saling menghormati. Setiap kegiatan di masjid, juga melibatkan para pecalang dan masyarakat adat, sehingga keharmonisan dapat terus terjaga.

(eyt)

Topik Menarik