Mengenal Apa Tugas Abdi Dalem Keraton Yogyakarta, Simak di Sini

Mengenal Apa Tugas Abdi Dalem Keraton Yogyakarta, Simak di Sini

Travel | BuddyKu | Rabu, 22 Maret 2023 - 21:17
share

JAKARTA Mengenal tugas Abdi Dalem Keraton Yogyakarta akan diulas dalam artikel ini.

Kota yang terkenal dengan makanan Gudeg ini dikenal sangat kental dengan budaya dan tradisi Jawa, baik dari kehidupan maupun sistem pemerintahannya.

Menguak Fakta Abdi Dalem Keraton Yogyakarta yang Jarang Diketahui

Jika berkunjung ke Yogyakarta terutama wilayah Keraton mungkin tak asing dengan beberapa orang yang berpakaian ala adat Jawa.

Ya, mereka adalah abdi dalem dari Keraton. Secara umum, masyarakat mengenal Abdi Dalem sebagai pesuruh atau staf yang bekerja di Keraton Yogyakarta.

Namun, lebih dari itu, ada beberapa fakta yang tak banyak orang ketahui.

Ini Syarat Menjadi Abdi Dalem Keraton Jogja

Setelah diproklamasikan pada tanggal 13 Maret 1755, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat membutuhkan aparatur negara yang berasal baik dari golongan sipil maupun militer

Abdi Dalem merupakan aparatur sipil, sedangkan aparatur militernya adalah prajurit keraton.

Abdi Dalem bertugas sebagai pelaksana operasional di setiap organisasi yang dibentuk oleh Sultan. Tanpa adanya Abdi Dalem, roda pemerintahan tidak akan berjalan.

Ciri khas Abdi Dalem Keraton Yogyakarta terletak pada pakaian. Pakaian atau busana khas Abdi Dalem disebut peranakan.

Peranakan berasal dari kata diper-anak-kan. Artinya menjadi Abdi Dalem akan dianggap seolah-olah satu saudara yang dilahirkan dari seorang ibu.

Semua Abdi Dalem pakaiannya sama dan menjalankan tugas tanpa mengenakan alas kaki.

Selain itu, Abdi Dalem wanita tidak boleh memakai perhiasan. Semua ini bertujuan untuk meniadakan perbedaan antara si miskin dan si kaya, sehingga semua Abdi Dalem setara kedudukannya.

Di samping itu, di dalam keraton, Abdi Dalem dipanggil dengan sebutan kanca yang berarti teman atau saudara.

Abdi Dalem Keraton Yogyakarta dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu, Punakawan dan Kaprajan.

Abdi Dalem Punakawan merupakan abdi yang berasal dari kalangan masyarakat umum.

Abdi Dalem Punokawan adalah tenaga operasional yang menjalankan tugas keseharian di dalam keraton.

Dibagi menjadi 2 golongan, yaitu Abdi Dalem Punakawan Tepas dan Abdi Dalem Punakawan Caos.

Abdi Dalem Punakawan Tepas mempunyai jam kerja selayaknya pegawai yang bekerja di kantor, sedangkan Abdi Dalem Punakawan Caos hanya menghadap ke keraton setiap periode sepuluh hari sekali.

Hal ini dilakukan untuk menunjukkan tanda hormat dan kesetiaan sebagai Abdi.

Sebelum secara resmi disahkan, calon Abdi Dalem akan menjalani proses magang selama 2 tahun.

Selama 2 tahun ini para abdi magang akan dinilai mulai dari rajin atau tidaknya untuk sowan ke keraton, tekatnya untuk mengabdi, serta bakat dan juga latar belakang pendidikan.

Setelah dinilai layak untuk menjadi Abdi Dalem baru kemudian diangkat melalui wisuda.

Wisuda Abdi Dalem dilaksanakan setiap 2 kali setahun, yaitu pada bulan Bakda Mulud dan Syawal.

Dasar menjadi Abdi Dalem adalah komitmen pribadi. Abdi Dalem yang sudah tidak mampu lagi menjalankan tugas karena usia lanjut akan menjalani proses pemberhentian yang disebut miji.

Namun demikian sangat jarang terjadi dimana Abdi Dalem merasa bosan atau mengajukan pengunduran diri.

Menjadi seorang Abdi di keraton bukan berarti akan mendapatkan honor yang tinggi.

Alasan utama menjadi Abdi Dalem umumnya adalah untuk mendapatkan ketenteraman dan kebahagiaan batin.

Ada juga yang dilandasi oleh rasa terima kasih sudah diperbolehkan tinggal di tanah milik Sultan.

Selain itu, faktor lain yang ingin diperoleh dari menjadi Abdi Dalem adalah untuk mendapatkan berkah Dalem.

Menurut para Abdi Dalem, ada saja rezeki yang datang dan dapat mencukupi kebutuhan keluarganya setelah menjadi Abdi Dalem.

Seiring dengan perkembangan zaman di mana keraton memerlukan banyak tenaga profesional, dewasa ini banyak Abdi Dalem yang memiliki pendidikan tinggi.

Latar belakang pendidikannya beragam, mulai dari bidang seni, hingga komputer dan akuntansi.

Hal ini menunjukkan bahwa Abdi Dalem tidak selalu identik dengan orang-orang lanjut usia dan berpendidikan rendah.

Abdi Dalem adalah orang-orang yang memiliki wawasan budaya, keahlian sekaligus dedikasi yang tinggi.

Pada akhirnya, keberadaan Abdi Dalem sangat berarti. Tidak saja untuk mendukung keberlangsungan segala aktifitas di dalam keraton, tetapi juga menjadi benteng perilaku pada zaman yang semakin cepat berubah.