Xi Jinping Kutuk Keras Pembunuhan Pekerja Tambang China di Afrika Tengah

Xi Jinping Kutuk Keras Pembunuhan Pekerja Tambang China di Afrika Tengah

Travel | BuddyKu | Selasa, 21 Maret 2023 - 18:01
share

Presiden China Xi Jinping mengatakan bahwa para pembunuh sembilan pekerja tambang emas asal China di Republik Afrika Tengah (CAR) harus dihukum "berat".

Dua pekerja China juga terluka ketika orang-orang bersenjata menyerbu sebuah lokasi pertambangan di dekat pusat kota Bambari pada Minggu (19/3/2023).

Wali kota setempat menyalahkan kelompok pemberontak atas pembunuhan tersebut.

Namun para pemberontak mengatakan bahwa tentara bayaran Rusia dari kelompok Wagner berada di balik serangan tersebut.

Kelompok Wagner belum mengomentari klaim tersebut.

Pesawat-pesawat tempurnya secara luas dilaporkan telah dikerahkan ke CAR yang kaya akan mineral untuk membantu pasukan pemerintah mengalahkan Koalisi Patriot untuk Perubahan (CPC), sebuah aliansi kelompok pemberontak.

Baik China dan Rusia telah berinvestasi besar-besaran di Afrika untuk memanfaatkan sumber daya mineralnya, dan juga untuk menyaingi pengaruh negara-negara Barat.

Dalam sebuah pernyataan, kementerian luar negeri China meminta warga negaranya untuk "meninggalkan daerah-daerah berisiko tinggi secepat mungkin".

"Seluruh Republik Afrika Tengah, dengan pengecualian ibu kotanya, Bangui, diberi peringkat merah dalam hal risiko keamanan," tambahnya.

Pernyataan tersebut mengutip Presiden Xi yang mengatakan bahwa segala upaya harus dilakukan untuk menyelamatkan nyawa para korban yang terluka, dan untuk memastikan para pelaku ditangkap dan "dihukum seberat-beratnya" di bawah hukum.

Wali kota Bambari, Abel Matchipata, mengatakan bahwa serangan tersebut terjadi di sebuah lokasi pertambangan yang baru dibuka kurang dari seminggu yang lalu.

"Para pemberontak CPC-lah yang menyerang orang-orang China yang datang untuk mengeksploitasi tambang tersebut. Mereka menjarah mesin-mesin milik warga China dan rumah-rumah mereka," kata Matchipata.

Namun, para pemberontak menyalahkan Wagner Group atas apa yang mereka sebut sebagai serangan "pengecut dan biadab".

Sumber-sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada lembaga penyiaran Prancis, RFI , bahwa polisi, petugas keamanan, dan tentara bayaran Rusia dari kelompok Wagner mendatangi lokasi penyerangan, sebelum mayat-mayat tersebut dipindahkan ke rumah sakit.

Tidak ada konfirmasi independen atas laporan tersebut.

Beberapa serangan telah terjadi terhadap warga negara China di CAR. Dalam kasus terbaru, tiga dari mereka diculik pada 13 Maret di dekat sebuah desa di bagian barat negara itu.