Bahaya Sering Minum Kopi Susu dan Nasi Padang, Kena Penyakit Tidak Menular!

Bahaya Sering Minum Kopi Susu dan Nasi Padang, Kena Penyakit Tidak Menular!

Travel | BuddyKu | Selasa, 21 Maret 2023 - 12:36
share

MAKAN makanan sehat sangat penting dilakukan guna menjaga kesehatan tubuh. Jika seseorang hobi makan sembarangan, bisa berbahaya bagi kesehatannya.

Dokter Pande Putu Agus Mahendra, M.Gizi, Sp.GK selaku Dokter Gizi menjelaskan, banyak makanan dan minuman sehari-hari yang bisa memicu berbagai penyakit di masa mendatang, yakni Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti hipertensi dan diabetes.

masakan padang

"Jadi yang paling gampang itu, makanan dan minuman bisa menyebabkan penyakit tidak menular, seperti penyakit metabolik seperti diabetes, hipertensi," kata dr Pande.

"Kita tidak menyadari, contohnya minum kopi susu. Kandungan gulanya cukup tinggi," ujar Dokter Pande.

Alasan Kenapa Minum Kopi Jadi Ingin Buang Air Besar? Ini Penjelasannya

Kedua, ada makanan seperti gorengan antara lain gorengan tempe, bakwan, dan ayam goreng. Serta makanan cepat saji atau junk food, dan makanan nasi padang jika dikonsumsi terus dan sering bisa menyebabkan PTM.

Usai Makan Masakan Padang yang Tinggi Kolesterol, Lakukan 4 Hal Ini

Sebagaimana diketahui, hipertensi dan diabetes masuk penyakit yang bisa timbul dari pola makan secara sembarangan. Sehingga perlu aware, karena apa yang dikonsumsi saat usia muda jadi tabungan atau deposit untuk di masa mendatang.

"Begitu juga untuk makanan-makanan siap saji, seperti ayam goreng tepung. Ada tepung, minyaknya keserap lebih banyak ke tepungnya. Kalau bikin tempe mendoan dan bakwan tepungnya tinggi, jadi menyerap banyak minyak. Belum lagi ditambah masakan padang, dagingnya bagus tapi santannya banyak kalori. Itu yang tidak kita sadari," sambung dr Pande.

Sementara menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) menjelaskan, kebanyakan orang dengan hipertensi, tidak menyadari masalahnya karena tidak memiliki tanda atau gejala peringatan yang spesifik.

Hipertensi merupakan penyebab utama kematian dini di seluruh dunia. Sejauh ini, target global untuk menurunkan penyakit tidak menular sebesar 33% antara tahun 2010 dan 2030.