Mantan Presiden Taiwan Ma Ying Jeou Bakal Kunjungi China Bulan Ini, Pertama dalam Sejarah

Mantan Presiden Taiwan Ma Ying Jeou Bakal Kunjungi China Bulan Ini, Pertama dalam Sejarah

Travel | BuddyKu | Minggu, 19 Maret 2023 - 22:28
share

TAIPEI, iNews.id Mantan Presiden Taiwan, Ma Ying Jeou, akan mengunjungi China bulan ini. Hal itu diungkapkan oleh kantornya, akhir pekan ini.

Jika terjadi, itu adalah kunjungan pertama mantan pemimpin atau presiden Taiwan sejak kubu nasionalis Republik China yang kalah melarikan diri ke Taiwan pada 1949.

Agenda perjalanan Ma itu diumumkan tatkala meningkatnya ketegangan antara Beijing dan Taipei, seiring makin intensifnya tekanan militer dan politik China terhadap Taiwan. Beijing terus berusaha memaksa Taiwan yang memiliki pemerintahan demokratis untuk menerima kedaulatan China.

Saat ini, Ma masih tercatat sebagai anggota senior partai oposisi Taiwan, Kuomintang (KMT). Dia pernah mengadakan pertemuan penting dengan Presiden China Xi Jinping di Singapura pada akhir 2015, tak lama sebelum Presiden Taiwan saat ini, Tsai Ing Wen, terpilih.

Kantor Ma mengungkapkan, mantan kepala negara Taiwan itu akan mengunjungi China dari 27 Maret hingga 7 April. Dia juga akan menyambangi Kota Nanjing, Wuhan, Changsha, Chongqing, dan Shanghai.

Ma akan bertemu dengan para mahasiswa dan mengunjungi situs-situs yang terkait dengan Perang Dunia II dan konflik China dengan Jepang. Dia juga bakal singgah ke sejumla tempat bersejarah yang terkait dengan Revolusi 1911 yang menggulingkan kaisar China terakhir hingga berdirinya Republik China.

Sampai hari ini, Republik China tetap menjadi nama resmi Taiwan. Sementara Beijing menggunakan nama Republik Rakyat China (RRC).

Tidak disebutkan apakah Ma nanti juga diagendakan untuk bertemu dengan pejabat atau pemimpin China, termasuk dengan Xi.

KMT secara tradisional menyukai hubungan dekat dengan China, meski dengan tegas menyangkal pro-Beijing. Partai itu telah meningkatkan keterlibatannya dengan RRC sejak China dan Taiwan melonggarkan pembatasan perjalanan terkait Covid-19.

Bulan lalu, Wakil Ketua KMT Andrew Hsia mengunjungi Beijing dan bertemu dengan pemimpin senior Partai Komunis China, Wang Huning. KMT menilai penting untuk menjaga jalur komunikasi tetap terbuka dengan China, terutama mengingat ketegangan saat ini.

Topik Menarik