Dari Mana Bangsa Eropa Membeli Rempah-Rempah dan Mengapa Harganya Sangat Mahal di Abad Ke 15

Dari Mana Bangsa Eropa Membeli Rempah-Rempah dan Mengapa Harganya Sangat Mahal di Abad Ke 15

Travel | BuddyKu | Rabu, 15 Maret 2023 - 14:17
share

Eropa dan rempah-rempah telah memiliki hubungan yang erat selama berabad-abad. Rempah-rempah berasal dari negara-negara tropis di Asia seperti India, Indonesia, dan Cina. Para pedagang Eropa sangat tertarik pada rempah-rempah karena manfaatnya sebagai pengawet makanan, bahan pewangi, dan obat-obatan. Namun, harga rempah-rempah yang mahal di Eropa pada abad pertengahan mendorong Bangsa Eropa untuk mencari jalur perdagangan baru dan akhirnya menguasai perdagangan rempah-rempah. Pertanyaannya, dari mana bangsa Eropa membeli rempah-rempah.

Sejarah perdagangan rempah-rempah di Eropa dimulai pada abad ke-13 ketika Venesia menjadi pusat perdagangan rempah-rempah. Pada saat itu, perdagangan rempah-rempah dikuasai oleh para pedagang Arab yang menguasai rute perdagangan melalui laut Merah dan Teluk Persia. Namun, setelah Konstantinopel jatuh ke tangan Kesultanan Utsmaniyah pada tahun 1453, jalur perdagangan rempah-rempah menjadi terputus dan pasokan rempah-rempah semakin terbatas. Hal ini membuat harga rempah-rempah semakin mahal dan tidak terjangkau bagi kebanyakan orang, sehingga dari mana bangsa Eropa membeli rempah-rempah lagi jika jalur perdagangan mereka terputus.

Untuk mengatasi masalah ini, Bangsa Eropa mulai mencari jalur perdagangan baru ke Asia dan mencoba menguasai perdagangan rempah-rempah. Pada abad ke-15, Portugis menjadi bangsa Eropa pertama yang mencari jalur perdagangan baru ke Asia. Mereka memperkenalkan rute perdagangan melalui Afrika dan menemukan tanah rempah-rempah di kepulauan Maluku di Indonesia. Setelah itu, Bangsa Spanyol, Belanda, dan Inggris juga bergabung dalam persaingan untuk menguasai perdagangan rempah-rempah.

Alasan Mengapa Rempah Mahal di Eropa

Pada abad pertengahan, rempah-rempah menjadi komoditas yang sangat berharga di Eropa. Namun, harga rempah-rempah tersebut semakin mahal dari waktu ke waktu. Apa faktor utama yang menyebabkan harga rempah-rempah semakin mahal pada abad pertengahan? Berikut adalah penjelasannya.

  1. Monopoli Pedagang Timur Tengah

Pada abad pertengahan, para pedagang dari Timur Tengah memiliki monopoli atas perdagangan rempah-rempah dengan Eropa. Mereka mengontrol harga dan jumlah rempah-rempah yang masuk ke Eropa. Hal ini menyebabkan harga rempah-rempah semakin mahal di Eropa karena keterbatasan pasokan.

  1. Persaingan di Antara Pedagang Eropa

Selain persaingan dengan pedagang Timur Tengah, para pedagang Eropa juga bersaing antara satu sama lain dalam perdagangan rempah-rempah. Persaingan ini mengakibatkan harga rempah-rempah semakin mahal karena para pedagang Eropa bersaing untuk memperebutkan pasokan yang terbatas.

  1. Jatuhnya Konstantinopel

Pada tahun 1453, Konstantinopel jatuh ke tangan Kesultanan Utsmaniyah. Hal ini menyebabkan jalur perdagangan yang menghubungkan Eropa dengan Asia Timur terputus. Akibatnya, pasokan rempah-rempah ke Eropa menjadi semakin terbatas dan harga rempah-rempah semakin mahal.

  1. Pajak dan Bea Cukai Tinggi

Selain faktor-faktor di atas, pajak dan bea cukai yang dikenakan pada rempah-rempah juga sangat tinggi pada masa itu. Hal ini membuat harga rempah-rempah semakin mahal dan tidak terjangkau bagi kebanyakan orang.

Alasan Mengapa Bangsa Eropa Melakukan Penjelajahan

Pada abad ke-15 hingga abad ke-16, Bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra yang sangat penting dalam sejarah dunia. Mereka berlayar ke berbagai belahan dunia seperti Amerika, Asia, Afrika, dan Australia. Namun, mengapa Bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra? Apa latar belakangnya?

Latar belakang Bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra dapat dilihat dari beberapa faktor seperti ekonomi, agama, dan kekuasaan. Berikut adalah penjelasan lebih detail:

  1. Faktor Ekonomi

Salah satu faktor utama yang mendorong Bangsa Eropa untuk melakukan penjelajahan samudra adalah untuk mencari sumber daya alam yang lebih banyak. Pada saat itu, Eropa sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat, namun pasokan sumber daya yang dimiliki sangat terbatas. Oleh karena itu, ditengah kebingungan dari mana bangsa Eropa membeli rempah-rempah lagi, karena mereka perlu mencari rempah-rempah dan sumber daya alam yang lebih banyak seperti emas, perak dan hasil bumi lainnya.

  1. Faktor Agama

Faktor agama juga memainkan peran penting dalam penjelajahan samudra Bangsa Eropa. Pada saat itu, Gereja Katolik Roma memiliki pengaruh besar di Eropa. Mereka percaya bahwa mereka memiliki tugas untuk menyebarkan agama Kristen ke seluruh dunia. Oleh karena itu, mereka mendukung para penjelajah dalam misi mereka untuk menyebarluaskan agama Kristen ke berbagai negara di dunia.

  1. Faktor Kekuasaan

Faktor kekuasaan juga menjadi salah satu alasan Bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra. Pada saat itu, negara-negara Eropa bersaing untuk menjadi kekuatan utama di dunia. Mereka ingin memperluas wilayah kekuasaan mereka dan menunjukkan kekuatan mereka kepada negara-negara lain. Oleh karena itu, mereka berusaha untuk menemukan wilayah baru yang bisa dikuasai dan dijadikan koloni.

Selain faktor-faktor di atas, ada juga faktor lain seperti kemajuan teknologi yang memungkinkan para penjelajah untuk melakukan perjalanan lebih jauh dan aman, serta keinginan para petualang untuk mengeksplorasi dunia yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.

Namun, penjelajahan samudra Bangsa Eropa juga memiliki dampak yang cukup besar. Misalnya, mereka membawa banyak penyakit ke negara-negara yang mereka kunjungi dan mengakibatkan kematian massal di antara penduduk asli. Selain itu, mereka juga mengambil sumber daya alam dari negara-negara tersebut tanpa memberikan imbalan yang cukup.

Dari Mana Bangsa Eropa Membeli Rempah-Rempah

Rempah-rempah merupakan salah satu komoditas yang sangat berharga pada abad ke-15 dan ke-16, terutama bagi Bangsa Eropa. Namun, dari mana bangsa Eropa membeli rempah-rempah tersebut? Berikut adalah penjelasan lengkapnya.

  1. India

India menjadi salah satu negara utama yang menjadi sumber rempah-rempah bagi Bangsa Eropa pada abad ke-15 dan ke-16. India dikenal sebagai negara penghasil lada, kapulaga, cengkeh, kayu manis, jahe, dan berbagai rempah-rempah lainnya. Selain itu, India juga menjadi pusat perdagangan rempah-rempah yang sangat penting pada masa itu.

  1. Indonesia

Indonesia juga menjadi sumber rempah-rempah yang penting bagi Bangsa Eropa pada abad ke-15 dan ke-16. Indonesia dikenal sebagai negara penghasil rempah-rempah seperti pala, cengkeh, kayu manis, lada, jahe, dan sebagainya. Para pedagang Eropa pada masa itu biasanya berdagang langsung dengan para pedagang lokal di Indonesia, terutama di wilayah Maluku dan sekitarnya.

  1. Afrika

Afrika juga menjadi sumber rempah-rempah yang penting pada masa itu. Terutama di wilayah Timur Tengah dan Afrika Timur, seperti Mesir, Somalia, dan Ethiopia. Beberapa rempah-rempah yang dihasilkan di wilayah tersebut antara lain cengkeh, kayu manis, dan kardamom.

  1. Cina

Cina juga menjadi sumber rempah-rempah pada abad ke-15 dan ke-16. Selain rempah-rempah, Cina juga menghasilkan teh dan sutra yang sangat diminati oleh Bangsa Eropa pada masa itu. Para pedagang Eropa biasanya berdagang langsung dengan pedagang lokal di Cina, terutama di wilayah Guangzhou.

Namun, untuk memperoleh rempah-rempah dari negara-negara tersebut, Bangsa Eropa harus melewati berbagai rintangan dan bahaya dalam perjalanan mereka. Selain itu, harga rempah-rempah juga sangat mahal pada masa itu, sehingga hanya orang kaya dan bangsawan yang mampu membelinya.

Seiring berjalannya waktu, Bangsa Eropa akhirnya berhasil menemukan jalur laut baru ke Asia dan akhirnya berhasil menguasai perdagangan rempah-rempah. Namun, perjalanan menuju penemuan jalur laut baru tersebut juga tidak mudah dan penuh dengan rintangan.

Topik Menarik