Sejarah Stasiun Gombong, Pernah Jadi Tempat Bongkar Muat Pupuk Masa Kolonial Belanda

SEJARAH Stasiun Gombong menarik untuk dikulik. Stasiun Gombong sendiri merupakan stasiun kereta api yang berlokasi Wonokriyo, Gombong, Kebumen.

Stasiun ini berada di dataran tinggi, tepatnya di ketinggian kurang lebih 18 meter. Karena letaknya yang berada di Kabupaten Kebumen, masyarakat setempat juga menyebutnya sebagai Stasiun Kebumen.

Banyak yang penasaran tentang kisah sejarah dari Stasiun Gombong. Saat masa penjajahan Belanda, stasiun tersebut dibangun oleh Benteng Van der Wijck sebagai tempat kekuatan militer Belanda.

Setelah Indonesia merdeka dan hingga saat ini, Stasiun Gombong masih aktif meski banyak dilakukan perbaikan. Banyak masyarakat yang tinggal di wilayah Kebumen dan sekitarnya melalui stasiun ini untuk menuju suatu tempat.

Tak hanya itu, bagi Anda yang bepergian ke luar kota seperti ke Bandung, Yogyakarta, Malang, hingga Surabaya pasti akan melalui stasiun ini.

Stasiun Gombong memiliki lima jalur kereta api. Zaman dahulu, jalur 2 di stasiun ini merupakan sepur lurus dan jalur 5 sendiri merupakan sepur badug sebagai tempat kegiatan bongkar muat kereta api pupuk menuju gudang pabrik pupuk.

Di Stasiun Gombong memiliki sejumlah fasilitas yang nyaman untuk para penumpang. Ada juga beberapa orang yang menjajakan makanan di sekitar stasiun.

Kalau bicara mengenai Stasiun Gombong, pasti teringat dengan tragedi KA Taksaka dengan nomor lokomotif CC201 36 mengalami anjlok pada gerbong lima pada 2007 silam.

Bahkan gerbong tersebut terseret hingga 100 meter dari lokasi anjlok. Hal tersebut menyebabkan perjalanan jalur KA Jakarta-Yogyakarta tertahan hingga 5 jam lamanya.