Jenis Cabai di Indonesia, dari Rawit hingga Katokkon
JAKARTA, celebrities.id - Jenis cabai di Indonesia terdiri dari berbagai macam. Cabai merupakan bahan utama yang digunakan jika ingin membuat makanan pedas. Selain dicampur ke dalam makanan, masyarakat Indonesia juga mengolah cabai menjadi sambal sebagai pelengkap makanan.
Aneka sambal pun tercipta dari berbagai cabai, yang memiliki beragam jenis. Terdapat beberapa jenis cabai di dunia. Berikut ini jenis cabai di Indonesia yang bisa ditemui, sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (24/2/2023).
Jenis Cabai di Indonesia
1. Cabai Keriting
Cabai ini biasa digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat sambal, mendampingi cabai rawit. Jika tidak ingin membuat sambal yang begitu pedas, maka cabai keriting digunakan lebih banyak daripada cabai rawit. Ciri dari cabai keriting yaitu, memiliki badan yang panjang dan ramping dan terdapat sedikit gelombang di permukaannya. Cabai keriting ada yang berwarna merah dan ada juga yang berwarna hijau.
2. Cabai Rawit
Cabai rawit adalah jenis cabai yang bentuknya yang kecil. Cabai ini terkenal dengan rasanya yang pedas. Bahkan jika kita memakannya menggunakan tangan, tangan kita bisa terasa panas. Umumnya cabai rawit yang banyak ditemukan di pasaran adalah cabai rawit hijau dan cabai rawit merah (cengek domba). Jika dibandingkan cabai rawit hijau, cabai rawit merah memiliki rasa yang lebih pedas.
3. Cabai Besar
Bila cabai keriting bentuknya panjang dan bergelombang keriting, maka cabai besar merupakan cabai yang bentuknya panjang, lurus, dan gemuk. Cabai ini berwarna hijau jika masih muda dan berubah menjadi merah jika telah matang. Baik cabai besar yang berwarna hijau maupun merah, rasanya tidak terlalu pedas. Cabai ini banyak digunakan untuk membuat sambal dan sebagai pelengkap bumbu masakan.
Cabai hijau besar biasanya digunakan untuk membuat sambal hijau khas Padang, dikarenakan rasanya yang kurang pedas. Sedangkan penggunaan cabai merah besar dalam sambal akan membuat sambal memiliki warna merah yang menggoda.
4. Cabai Gendot
Cabai gendot atau cabai gendol memiliki bentuk yang kecil dan gembung. Cabai ini banyak ditemukan di Lembang serta Bandung di Jawa Barat serta di Dieng, Jawa Tengah. Penyebutan untuk cabai jenis ini beragam. Di Jawa Barat, cabai ini disebut cabai gendot atau cabai bendot. Sementara penduduk Jawa Tengah menyebutnya cabai gendol. Terdapat beberapa warna cabai gendot, mulai dari hijau, kuning, serta oranye.
5. Cabai Jawa
Cabai jenis ini mungkin jarang terdengar. Terlebih lagi, penggunaan cabai ini lebih banyak untuk jamu, dibandingkan untuk makanan. Sesuai namanya, cabai ini berasal dari Pulau Jawa. namun, karena sering dimanfaatkan dalam pembuatan jamu, cabai ini disebut pulai cabai jamu. Bentuk cabai jawa tidak seperti cabai pada umumnya. Pada permukaan cabai ini, terdapat bulir-bulir kecil sehingga membuat permukaan cabai tidak halus. Rasanya juga cenderung pedas.
6. Cabai Katokkon
Cabai katokkon atau disebut juga lada katokkon merupakan cabai khas Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Menurut kepercayaan orang Toraja, cabai ini tidak bisa tumbuh di tempat lain. Bentuk cabai ini bulat, gemuk, pendek, menyerupai paprika, hanya saja dalam bentuk mini.
Katokkon umumnya digunakan sebagai penguat makanan khas Toraja. Rasa cabai ini lebih pedas daripada cabai jenis lainnya. Di samping itu, harga cabai katokkon biasanya lebih mahal dibanding cabai lain.



