Sejarah PO Putera Mulya, Pionir <i>Double Decker</i> di Trans Jawa yang Lesu Dihantam Pandemi

Sejarah PO Putera Mulya, Pionir Double Decker di Trans Jawa yang Lesu Dihantam Pandemi

Travel | BuddyKu | Jum'at, 24 Februari 2023 - 16:31
share

JAKARTA - Sejarah PO Putera Mulya dimulai PH. Seogiyono di Wonogiri, Jawa Tengah, pada 1985. Kala itu, dia fokus di pasar antarkota dalam provinsi (AKDP) dengan menjajal rute Ngadirojo-Jatipuro-Wonogiri-Jatisrono.

Dari yang awalnya hanya mengandalkan dua unit microbus, PO Putera Mulya mulai bermain di antarkota antarprovinsi (AKAP), pada 2000. Kala itu, ada dua rute utama yang dijajaki PO bus ini, Ponorogo-Jakarta dan Ponorogo-Lampung.

PO Putera Mulya kemudian bermitra dengan perusahaan pengiriman barang milik Glen Adiprana Widodo, PT Timur Terang Transindo. PO bus ini kemudian bertransformasi menjadi PO Putera Mulya Sejahtera, pada 2011.

Dengan wajah baru tersebut, PO bus itu beroperasi dengan mengandalkan enam unit Mercedes-Benz O500R dan empat unit Hino R-260. Pada 2016, mereka semakin gesit berekspansi dengan mendatangkan dua unit Jetbus 2+ Super Double Decker.

Sejarah PO Putera Mulya. (Foto: Instagram/@scaniajowo)

Sejarah PO Putera Mulya. (Foto: Instagram/@scaniajowo)

Bus rancangan Adiputro itu mengandalkan sasis Scania dan digunakan untuk melayani rute Jakarta-Wonogiri. Hal ini membuat PO Putera Mulya menjadi PO bus pertama yang menggunakan double decker di Tol Trans Jawa.

Ekspansi Putera Mulya semakin agresif dengan mendatangkan 12 armada baru, pada 2017. Namun kondisi itu berubah ketika PO bus ini harus kehilangan Kurnia Lesani Adnan yang memutuskan mundur dari kursi komisaris Putera Mulya pada 2019.

Sejarah PO Putera Mulya. (Foto: Instagram/@hisyam_2542)

Kondisi manajemen PO bus itu memburuk ketika Glen Adiprana Widodo meninggal dunia pada 2021. Imbasnya, Timur Terang Transindo cabut dari kolaborasinya dengan Putera Mulya.

PO Putera Mulya sempat menjajal rute Jakarta-Malang di era pandemi COVID-19, namun tak cukup kuat untuk bertahan. Dengan alasan efisiensi, mereka menjual beberapa armada, termasuk empat bus double decker .*

Topik Menarik