Mengenal Ngupati dan Menu Syukuran 4 Bulanan Adat Sunda yang Harus Ada di Dalamnya

Mengenal Ngupati dan Menu Syukuran 4 Bulanan Adat Sunda yang Harus Ada di Dalamnya

Travel | BuddyKu | Kamis, 16 Februari 2023 - 16:06
share

Di Indonesia, kehamilan dianggap sebagai berkah yang sangat besar bagi keluarga. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia memiliki berbagai macam tradisi untuk menyambut kehadiran calon buah hati. Salah satu tradisi yang cukup khas adalah Ngupati, syukuran empat bulanan dalam adat Sunda. Yuk simak menu syukuran dalam ngupati.

Adat Ngupati Untuk Syukuran 4 Bulan

Ngupati adalah syukuran yang dilaksanakan ketika usia kandungan ibu hamil mencapai empat bulan. Sebelum usia ini, masyarakat menganggapnya sebagai masa "ngidam". Saat usia kandungan menginjak empat bulan, maka ibu hamil dianggap sebagai orang yang benar-benar "hamil" dan kabar kehamilan dapat disampaikan ke orang lain.

Tradisi Ngupati dilakukan dengan mengundang keluarga, saudara, dan tetangga untuk datang ke rumah ibu hamil. Acara ini biasanya dimulai dengan pengajian untuk memohon keselamatan dan kesehatan calon bayi. Mama dan Papa juga melakukan sungkeman kepada orang tua untuk meminta doa agar si kecil tetap sehat hingga waktu persalinan.

Pentingnya Tradisi Ngupati dalam Adat Sunda

Tradisi Ngupati sangat penting bagi masyarakat Sunda karena selain sebagai wujud syukur, acara ini juga dianggap sebagai bentuk perlindungan bagi ibu hamil dan bayi. Kehadiran orang-orang yang ikut merayakan dan memohon keselamatan dalam acara ini dianggap sebagai bentuk dukungan moral bagi ibu hamil dan keluarga.

Dalam prosesi Ngupati, ibu hamil juga akan diberikan nasihat-nasihat untuk menjaga kesehatan dan kehamilan dengan baik. Misalnya, ibu hamil diingatkan untuk menghindari makanan yang tidak sehat dan mengonsumsi makanan yang bergizi. Ibu hamil juga diingatkan untuk selalu beristirahat dengan cukup, menghindari stress dan kelelahan yang berlebihan.

Selain prosesi pengajian, menu yang disajikan pada tradisi 4 bulanan Ngupati cukup khas. Menu yang biasanya disajikan bermacam-macam, seperti nasi megono, bubur abang putih, ketupat sumpil, wajik arem-arem, dan lain sebagainya. Tradisi 4 bulanan juga identik dengan jajanan pasar seperti klepon atau cenil.

Makanan yang disajikan pun sarat akan makna karena tradisi ini mengharapkan hal yang sangat serius, yaitu memohon kehidupan dan kesehatan yang baik untuk bayi dan ibunya. Beberapa makanan yang disajikan juga memiliki makna nasib baik yang akan didapatkan oleh bayi setelah ia dilahirkan. Berikut adalah beberapa hidangan khas yang biasanya disajikan dalam tradisi ngupati:

  1. Nasi Megono

Nasi megono adalah hidangan nasi yang diolah dengan rempah-rempah dan dibungkus dengan daun pisang. Hidangan ini terdiri dari bahan-bahan seperti nasi, daging ayam, santan kelapa, tempe, dan berbagai jenis rempah seperti bawang merah, bawang putih, jahe, dan lengkuas. Nasi megono memiliki rasa yang gurih dan kaya rempah, serta kandungan nutrisi yang tinggi.

  1. Bubur Abang Putih

Bubur abang putih adalah hidangan bubur yang terbuat dari beras ketan putih, daun pandan, dan gula merah. Bubur ini memiliki warna merah kecoklatan dan rasa manis yang khas. Hidangan ini biasanya disajikan dengan taburan kelapa parut yang telah dipanggang.

  1. Ketupat Sumpil

Ketupat sumpil adalah hidangan ketupat yang dibungkus dengan daun pandan dan dimasak dengan kuah santan kelapa. Hidangan ini biasanya disajikan dengan daging ayam atau ikan serta aneka sayuran seperti tauge, labu siam, dan kacang panjang.

  1. Wajik Arem-Arem

Wajik arem-arem adalah hidangan kue tradisional Sunda yang terbuat dari ketan putih, santan kelapa, gula merah, dan daun pandan. Hidangan ini memiliki tekstur yang kenyal dan rasa manis yang khas.

  1. Klepon atau Onde-onde

Klepon atau onde-onde adalah hidangan kue tradisional yang terbuat dari ketan putih dan gula merah. Kue ini dibentuk bulat dan diisi dengan gula merah, lalu direbus dan dilapisi dengan kelapa parut. Klepon atau onde-onde memiliki rasa manis dan aroma kelapa yang khas.

Menu makanan dalam tradisi ngupati memang memiliki banyak variasi, mulai dari hidangan berat hingga jajanan pasar. Namun, semua hidangan tersebut memiliki makna yang mendalam sebagai simbol doa untuk keselamatan dan kesehatan calon bayi dan ibunya.

Oleh karena itu, tradisi ngupati bukan hanya sekadar acara makan-makan biasa, melainkan juga memiliki nilai-nilai keagamaan dan budaya yang sangat penting bagi masyarakat Sunda.

Topik Menarik