8 Destinasi Wisata Menarik di Sekitar Taman Nasional Ujung Kulon Banten

8 Destinasi Wisata Menarik di Sekitar Taman Nasional Ujung Kulon Banten

Travel | BuddyKu | Selasa, 14 Februari 2023 - 14:14
share

TAMAN Nasional Ujung Kulon (TNUK) di Kecamatan Sumur dan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Banten merupakan destinasi wisata konservasi paling populer di ujung barat Pulau Jawa. Ada beragam hal yang bisa dinikmati pengunjung di kawasan TNUK.

Mengutip dari laman resmi Dinas Pariwisata Banten, TNUK luasnya mencapai 122.956 hektare. Sekitar 44.337 hektare di antaranya adalah perairan. TNUK adalah rumah dari badak jawa yang terancam punah.

Pada 1 Februari 1992, Komisi Warisan Dunia UNESCO menetapkan Taman Nasional Ujung Kulon sebagai Natural World Heritage Site.

TNUK kerap diserbu oleh wisatawan, bagi mereka yang menyukai kehidupan alam bebas, indah dan memesona. Selain itu di dekat taman Nasional Ujung Kulon juga terdapat destinasi wisata lainnya yang tak kalah menarik.

Berikut ini adalah 8 destinasi wisata di dekat Taman Nasional Ujung Kulon.

1. Pulau Peucang

Pulau Peucang, yang berada dalam kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa Barat. Kawasan ini dikenal dengan habitat badaknya, serta terdapat pulau-pulau kecil yang menjadi destinasi wisata dan lokasi penelitian.

Dari sekian banyak pulau yang ada di kawasan ini, Pulau Peucang merupakan lokasi yang paling ramai dikunjungi wisatawan. Luasnya kurang lebih 450 hektare, pulau ini memiliki sarana dan prasarana yang lebih lengkap dibanding pulau lain di sekitarnya, yaitu dermaga, penginapan, serta pusat informasi.

Ilustrasi

Alam bawah laut Pulau Peucang

Sementara itu, UNESCO pernah menganugerahi pulau ini sebagai salah satu dari situs alam warisan dunia karena memiliki keberagaman flora dan faunanya. Akan tetapi, meski ramai dikunjungi wisatawan, warung atau pertokoan di pulau Peucang masih jarang.

2. Gunung Honje

Siapa bilang kawasan Ujung Kulon tidak memiliki gunung, di sini terdapat Gunung Honje namanya. Merupakan salah satu wilayah Taman Nasional Ujung Kulon. Luas wilayah Gunung Honje sekitar 19.500 hektare, dan disekitarnya dikelilingi oleh sembilan belas desa penyangga, baik yang berbatasan langsung maupun tidak langsung.

Salah satu desa yang menjadi pintu gerbang masuk ke Taman Nasional Ujung Kulon adalah Desa Tamanjaya. Anda dapat memasuki kawasan tersebut melalui desa itu.

Obyek wisata menarik yang terdapat diseputar Tamanjaya antara lain Desa Nelayan Cibanua, Curug Cipaniis, sumber air panas Cibiuk, dan wildlife viewing owa jawa di Curug Cikacang. Akomodasi yang terdapat di Tamanjaya antara lain Penginapan Sundajaya, penyewaan perahu/kapal, perkumpulan pemandu/guide local, dan pusat pembuatan souvenir patung badak.

3. Pulau Panaitan

Pulau ini terkenal dengan ombaknya yang menantang, sangat cocok buat para surfer. Selain itu, di sini Anda juga bisa melihat arca Ganesha dan banyak peninggalan kerajaan zaman Hindu kuno lainnya di puncak Gunung Raksa.

Wisatawan bisa berkemah di pulau tersebut. Merasakan sensasi kemah di dekat pantai akan sangat seru dan menyenangkan.

Sementara itu, antara Pulau Panaitan dan Pulau Jawa dibatasi oleh Selat Panaitan. Maka secara administratif, pulau ini termasuk dalam wilayah Kabupaten Pandeglang, Banten.

4. Sumber Air Panas Cibiuk

Lalu terdapat juga destinasi air panas, lho. Sumber Air Panas Cibiuk namanya, yang mana lokasinya hanya beberapa meter saja dari Taman Wisata Ujung Kulon. Konon masyarakat sekitar memercayai, bahwa air di sini dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, khsusnya kulit.

Saat hari libur atau akhir pekan, Sumber Air Panas Cibiuk ini tak pernah sepi pengunjung. Wisatawan yang datang hadir dari berbagai daerah, untuk merasakan sensasi berendam di air panas yang ada di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon ini.

5. Padang Rumput Cidaon

Padang Rumput Cidaon berlokasi di Ujungjaya, Sumur, Pandeglang, Banten. Di mana tempat ini menjadi salah satu kawasan favorit bagi wisatawan yang datang berkunjung ke Ujung Kulon, karena nuansanya begitu epik dan menakjubkan.

Di sini Anda akan mendapati ganteng-ganteng yang sedang memakan rumput di lahan yang sangat luas. Kemudian terdapat juga spot-spot menarik serta Instagramable untuk mempercantik koleksi jepretan kamera Anda.

6. Pulau Handeleum

Kemudian ada Pulau Handeleum, kawasan wisata di dekat dan masih kawasan Taman Nasional Ujung Kulon. Wilayah ini juga merupakan pulau terbesar di antara gugusan pulau-pulau karang di teluk Selamat Datang Banten di sebelah timur laut semenanjung Ujung Kulon.

Ilustrasi

Daya tarik Pulau Handeleum adalah dipenuhi oleh hutan bakau dan aneka hewan liar, seperti Badak, Buaya Mutiara, Ular Sanca, Ular Cincin Emas, dan aneka satwa liar lainnya.

Oleh karena itu Pulau Handeuleum memiliki karang yang banyak dan akar pohon bakau, tidak memungkinkan bagi Anda untuk melakukan snorkeling. Selain itu juga memiliki pasir pantai yang tak kalah bersih dengan pulau-pulau lainnya.

7. Sungai Cigenter

Kegiatan seru lainnya, yang dapat Anda lakukan di dekat Taman Wisata Ujung Kulon. Salah satunya adalah mengarungi Sungai Ciganter dengan sampan, lokasinya ada di Pulau Handeleum.

Saat mengarungi sungai, Anda akan mendapatkan pengalaman yang menarik karena serasa seperti berada di sungai Amazon, Amerika. Di mana di sekitarnya masih terdapat hutan yang cukup lebat, serta terdapat juga pohon-pohon besar.

8. Gua Sanghyang Sirah

Selanjutnya adalah Gua Sanghyang Sirah, tempat ini kerap dikunjungi oleh wisatawan yang ingin berziarah. Konon katanya, dipercaya warga setempat pernah dikunjungi Khalifah Ali sehingga terdapat Batu Quran.

Dalam hal kata sirah, bahasa Sunda dan bahasa Jawa kompak yang berarti kepala. Ini membuat Sanghyang Sirah makin melegenda sebagai kepalanya Pulau Jawa. Kemudian Abah Syargani, salah seorang juru kunci menceritakan tentang makna sesungguhnya Sanghyang Sirah dan Ujung Kulon.

Ujung Kulon berarti ujungnya kula atau ujung aku, dan sirah berarti kepala atau pusatnya ilmu pengetahuan. Untuk itu Sanghyang Sirah, memang dikisahkan sebagai tempat berkumpulnya para waliyullah.

Ilustrasi

"Maka wajar, Sanghyang Sirah menjadi tempat berkumpulnya para karuhun, yakni Wali Sanga. Ada juga Ibu Ratu Kidul, dan lain-lain," kata Abah Syargani.

Masyarakat di sekitar pesisir Ujung Kulon mendapatkan cerita turun temurun, bahwa lokasi tersebut tempat sahabat sekaligus menantu Rasulullah SAW yaitu Khalifah Ali Bin Abi Thalib bertemu dengan tokoh Sunda kala itu untuk menyerahkan Al-Quran sebagai pedoman menyebarkan agama Islam di Nusantara.

Cerita ini kemudian diyakini menjadi penyebab adanya batu Quran di gua Shangyang Sirah tersebut. Sanghyang Sirah, memang dikisahkan sebagai tempat berkumpulnya para waliyullah.

Topik Menarik