WHO: Guinea Ekuatorial Laporkan Wabah Pertama Virus Marburg

WHO: Guinea Ekuatorial Laporkan Wabah Pertama Virus Marburg

Travel | BuddyKu | Selasa, 14 Februari 2023 - 12:33
share

BADAN Kesehatan Dunia ( WHO ) pada Senin 13 Februari waktu setempat baru saja mengonfirmasi wabah virus Marburg diGuinea Ekuatorial.

Salah satu negara di Afrika tersebut, mengonfirmasi wabah virus Marburg, penyakit yang sangat menular dan mematikan yang disebutkan mirip dengan virus Ebola tersebut, setelah kasus kematian mencapai sembilan orang, dilapor Reuters, Selasa (14/2/2023).

Saat ini, negara kecil di bagian Afrika Tengah itu tengah mengkarantina lebih dari 200 orang penduduknya. Tak hanya itu, pemerintah setempat juga menerapkan pembatasan mobilitas masyarakat sejak pekan lalu di Provinsi Kie-Ntem.

Pembatasan pergerakan ini diberlakukan setelah terdeteksinya kasus seperti demam berdarah yang tak jelas. Melihat kondisi Guinea Ekuatorial, Kamerun sebagai negara tetangga juga disebutkan sedang membatasi pergerakan di sepanjang perbatasannya karena cemas terkait penularan wabah virus Marburg.

WHO menyatakan, setelah ada 9 kasus kematian akibat virus Marburg, Guinea Ekuatorialsudah melaporkan setidaknya 16 kasus dugaan (suspek) virus Marburg dengan pasien yang mengalami sederet gejala meliputi demam, kelelahan, muntah berlumuran darah, dan diare.

Penyakit infeksi dari virus Marburg ini sendiri, menurut WHO punya tingkat fatal tinggi, kematian hingga 88 persen. Ironisnya, sejauh ini belum ada ada vaksin atau perawatan antivirus yang disetujui untuk metode pengobatan.

Sebelum melaporkan wabah, dari keterangan Menteri KesehatanGuinea Ekuatorial,Mitoha Ondo\'o Ayekaba pada Jumat 10 Februari lalu, otoritas kesehatan setempat awalnya melaporkan adanya penyakit yang tidak diketahui yang menyebabkan kasus demam berdarah pada 7 Februari.

Setelah itu, otoritas kesehatan setempat mengirimkan sampel ke laboratorium di Senegal. WHO menyebutkan, dari sampel inilah keluar hasil terkonfirmasi satu kasus sebagai positif penyakit virus Marburg.

Selanjutnya, tim saat ini sedang melakukan penelusuran pelacakan kontak erat, mengisolasi, serta merawat pasien kasus suspek.

Direktur regional WHO untuk Afrika, Dr Matshidiso Moeti mengatakan untungnya pihak otoritas kesehatanGuinea Ekuatorial bekerja cepat dan tegas dalam mengonfirmasi penyakit ini, sehingga tanggap darurat bisa dilakukan dengan cepat.

Topik Menarik