Susul Kemenkes, PB IDI Kirim Tenaga Medis ke Turki dan Suriah
PENGURUS Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI ) menyusul langkah Kementerian Kesehatan RI, untuk mengirimkan tenaga medis ke Turki dan Suriah untuk membantu penanganan para korban gempa bumi.
Bantuan tenaga medis yang dikirimkan oleh PB IDI ini, juga sekaligus dari berbagai organisasi profesi. Mulai dari Perhimpunan Ahli Bedah Ortopedi Indonesia (PABOI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Dokter Anestesi Indonesia (PERDATIN), Perhimpunan Ahli Bedah Indonesia (PABI), Perhimpunan Obstetri dan Ginekolog Indonesia (POGI), hingga epidemiolog.
Ketua Umum PB IDI, dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT mengatakan pengiriman tenaga medis ke Turki dan Suriah ini jadi bentuk respon cepat situasi darurat kesehatan.
Kerjasama ini sangat penting untuk respons cepat, jika terjadi keadaan darurat kesehatan, jelas dr. Adib dalam keterangannya resminya, dikutip Selasa (14/2/2023).
Sebab dalam situasi seperti ini dibutuhkan kemampuan untuk menyatukan tim medis dengan keahlian yang sangat spesifik, tambahnya.
Bantuan relawan tim medis dari IDI akan bergabung dengan stakeholder sebagai bagian EMT (Emergency Medical Team) Indonesia yang dikirimkan atas nama Pemerintah Indonesia. Kurang lebih sebanyak 119 orang tim medis seperti perawat, apoteker, dan yang lainnya gabungan dari IDI, TNI Polri dan NGO diterbangkan ke Turki dan Suriah.
TIM EMT Indonesia sendiri, begitu tiba di Turki dan Suriah disebutkan akan fokus menangani kegawatdaruratan awal korban gempa bumi. Contohnya kasus-kasus berkaitan dengan patah tulang dan cedera lainnya, kasus-kasus emergensi anak dan bayi baru lahir, ibu hamil dan baru melahirkan, serta berbagai kasus medis lainnya yang diperlukan.