Alasan Kenapa Yogyakarta Disebut Daerah Istimewa, Ini Sejarahnya

JAKARTA, celebrities.id - Alasan kenapa Yogyakarta disebut daerah istimewa belum banyak diketahui orang. Pasalnya, pemberian nama sebuah kota atau daerah tentu memiliki sejarah dan filosofi tersendiri.

Seperti nama Daerah Istimewa Yogyakarta atau biasa disingkat dengan DIY ini merupakan salah satu daerah otonom setingkat provinsi di Indonesia. Lantas, bagaimana sejarahnya Yogyakarta bisa disebut daerah istimewa?

Berikut celebrities.id telah merangkum dari berbagai sumber pada Selasa (31/1/2023) terkait alasan kenapa Yogyakarta disebut daerah istimewa.

Alasan Kenapa Yogyakarta Disebut Daerah Istimewa

Melansir laman resmi Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah bekas Daerah/Kasultanan Yogyakarta yang dipimpin oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Puro Pakualaman oleh Sri Paduka Paku Alam IX di daerah Pakualaman.

Keduanya memainkan peranan penting untuk memelihara nilai-nilai budaya dan adat-istiadat Jawa sekaligus pemersatu masyarakat Yogyakarta. Untuk mematenkannya maka dibuatlah Undang-Undang pasal 18 Undang-undang 1945 yang berisikan pembagian Daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil, dengan bentuk susunan pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan dalam sistem Pemerintahan Negara dan hak-hak asal-usul dalam Daerah-daerah yang bersifat Istimewa

Dengan begitu para DPRD setempat menghendaki bahwa kota Yogyakarta memiliki kedudukan sebagai Daerah Istimewa untuk Daerah Tingkat I, tetap lestari dengan mengingat sejarah pembentukan dan perkembangan Pemerintahan Daerahnya yang sepatutnya dihormati.

Maka dari itu pembentukan tersebut Daerah Istimewa Yogyakarta dibentuk dengan Undang-undang No. 3 tahun 1950 sesuai maksud pasal 18 Undang-undang 1945 .

Tidak hanya itu saja, alasan pemberian predikat Daerah Istimewa bagi Kota Yogyakarta ini karena kota ini berasal dari sejarah maupun potensi yang ada, seperti sebagai kota perjuangan, kota kebudayaan, kota pelajar, dan kota pariwisata.

Kota perjuangan diambil dari konstelasi perjuangan bangsa Indonesia di era jaman kolonial Belanda, penjajahan Jepang dan dalam mempertahankan kemerdekaan. Sementara penamaan kota budaya didasari dengan kebudayaan dan peninggalan sejarah yang bernilai tinggi. Lalu pemberian nama kota pelajar didasari dengan sejarah dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Sementara sebutan nama kota pariwisata diambil dari penggambaran objek wisata alam, wisata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan serta ingin menjadikannya sebagai tujuan wisata terbesar kedua setelah Bali.