Sejarah Kitab Negarakertagama, Isi dan Makna

Sejarah Kitab Negarakertagama, Isi dan Makna

Travel | BuddyKu | Senin, 30 Januari 2023 - 13:25
share

JAKARTA, celebrities.id - Sejarah kitab Negarakertagama dapat menambah pengetahuan kamu terkait dengan salah satu peninggalan sejarah kebendaan termasyur saat itu tentang berdiri dan berjalannya sistem pemerintahan kerajaan Majapahit.

Selain kitab Negarakertagama, ada juga kitab Sutasoma yang merupakan sebuah syair Jawa kuno yang ditulis oleh Mpu Tantular pada masa kejayaan kerajaan Majapahit di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk. Naskah Sutasoma dibuat pada tahun 1851 dengan tulisan bahasa Jawa kuno.

Dilansir dari berbagai sumber, celebrities.id, Senin (30/1/2023)telah merangkum sejarah kitab Negarakertagama, sebagai berikut.

Sejarah Kitab Negarakertagama

Merujuk pada laman Badan Pengelolaan Aset Daerah Provinsi Jogja, kitab yang dibuat Empu Prapanca ini terdiri dari sejarah raja-raja singasari dari pendirinya Raja Rajasa sampai Sinuwun Prabu Kertanegara, raja terakhir Singasari yang mangkat pada tahun 1292. Empu Prapanca sendiri merupakan putra seorang Dharmadyaksa Kasogatan yang diangkat oleh Sri Rajasanegara sebagai pengganti ayahnya.

Nama aslinya terdiri dari lima aksara (panchakshara). Kitab Negarakertagama juga menjelaskan lebih detail tentang kebesaran leluhur keraton majapahit, kesaktian empu barada, cikal bakal kerajaan majapahit, zaman keemasan kerajaan nusantara, birokrasi kerajaan majapahit, supremasi hukum kerajaan, sistem kemasyarakatan majapahit, pembinaan kewarganegaraan dan peninggalan kebudayaan majapahit.

Isi dan Makna Kitab Negarakertagama

Dari segi maknanya, Negarakertagama berarti kisah pembangunan negara. Isinya tidak jauh dari menguraikan kisah keagungan Prabu Hayam Wuruk khususnya dan keagungannya negara Majapahit pada umumnya. Disisi lain juga menjelaskan kebesaran raja-raja leluhurnya. Oleh karena kerajaan Majapahit dianggap sebagai kelanjutan kerajaan Singasari (1222-1292).

Isi kitab Negarakertagama terdiri dari 98 puisi atau syair sebagai berikut:

a. 23 pupuh membahas perhatian Prabu Hayam Wuruk pada leluhurnya dan berita mengenai kematian Patih Gajah Mada

b. 23 pupuh membahas perjalanan Prabu Hayam Wuruk berkeliling Lumajang pada 1959

c. 10 pupuh membahas perjalanan Prabu Hayam Wuruk ketika berburu di hutan Nandawa

d. 10 pupuh membahas silsilah raja Kerajaan Majapahit

e. 9 pupuh membahas mengenai upacara keagamaan di Kerajaan Majapahit

f. 9 pupuh membahas keagungan dan wilayah kekuasaan Kerajaan Majapahit

g. 7 pupuh membahas tentang seorang pujangga yang setia kepada rajanya

h. 7 pupuh membahas keluarga raja

Topik Menarik