Asosiasi Haji dan Umrah Keluhkan Susah Cari Hotel di Arab Saudi

Asosiasi Haji dan Umrah Keluhkan Susah Cari Hotel di Arab Saudi

Travel | BuddyKu | Minggu, 29 Januari 2023 - 13:14
share

IDXChannel - Sekjen Afiliasi Mandiri Penyelenggara Umrah Haji (AMPUH), Tri Winarto mengatakan para anggotanya mengeluh sulit mencari hotel untuk jemaah Indonesia baik di Madinah maupun Mekkah.

Kesulitas tersebut terjadi karena tingginya jumlah jamaah seluruh dunia yang melakukan ibadah umrah pada awal tahun ini.

"Sampai saat ini saya mendapatkan keluhan dari travel anggota kami yang hingga bulan Februari belum mendapat konfirmasi tentang hotel di Mekkah dan Madinah. Padahal jadwal penerbangan pesawat sudah dibayar lunas dan tidak bisa di reschedule ini tentu menjadi persoalan tersendiri," kata Tri kepada MNC Portal, Minggu, (29/1/2023).

Hal itupun diikuti dengan fantasisnya harga hotel di Arab Saudi. Dia mencontohkan Hotel Azka Al Safa di Mekkah naik dari 400 riyal kini menjadi di kisaran 1450 riyal, lalu hotel Pullman di Arab Saudi pun naik dari 1000 kini menjadi 2500 riyal.

"Itu terus naik, ini yang sungguh diluar nalar dan hotel-hotel itu hanya membuat dua pilihan kalau kamu mau ambil bayar, kalau tidak yang lainnya masih ada," kata dia.

Maka sejumlah travel umrah, kata Tri terpaksa harus menurunkan grade hotel untuk mencari penginapan di Arab Saudi. Bahkan seringkali pihak hotel memisahkan antara grup jamaah satu dengan yang lainnya karena terbatas nya jumlah kamar.

"Hal ini tidak bisa dihindari persetujuan hotel yang diberikan tidak semuanya, kadang 30-50 persennya. Sehingga banyak grup yang tercerai berai, ada yang di hotel A, sisanya di hotel B, kurangnya di taruh di hotel C kira-kira seperti ini," kata dia.

Lebih lanjut, kepadatan yang luar biasa itu berimbas kepada tiadanya ijin masuk (tasreh) menuju Raudhah karena terjadinya sistem antrian di Madinah. Sehingga banyak sekali jamaah-jamaah umrah yang berada di Madinah tidak mendapatkan jatah untuk mengunjungi Raudhah.

"Jamaah gagal untuk mendapatkan ijin karena sistem yang kraudit sehingga banyak sekali jamaah Indonesia yang tidak bisa masuk Raudhah. Karena masa tinggal yang terbatas 3-4hari sementara tasreh keluar 6-7 hari,"tuturnya.

Dengan demikian ia berharap masyarakat khususnya calon jamaah umrah agar dapat memahami adanya kenaikan biaya serta kurang maksimalnya layanan umrah di awal tahun 2023 ini.

"Mudah-mudahan kondisi yang disampaikan secara menyeluruh oleh travel bisa dipahami jamaah. Sehingga bisa meredam ketidakpuasan, emosi dan sebagainya terkait dengan perbedaan hotel di paket umrah karena memang ini sungguh di luar dugaan," tandasnya.

(SLF)

Topik Menarik