Kenalan Dengan Burung Raja Udang Kalung Biru, Langka dan Mempesona
Burung raja udang kalung biru, juga dikenal sebagai burung puyuh raja atau burung raja puyuh, adalah salah satu jenis burung yang unik dan indah. Yuk kenalan dengan bunga unik yang sudah langka ini!
Burung Raja Udang Kalung Biru
Burung Raja-udang kalung-biru (Alcedo euryzona) menjadi salah satu burung langka sekaligus burung dilindungi di Indonesia. Burung ini memiliki nama yang sangat sesuai dengan penampilannya, dengan warna biru cerah yang menyala pada bulu-bulunya yang membentuk seperti kalung di lehernya.
Burung yang juga dinamai sebagai Blue-banded Kingfisher ini merupakan burung pemakan ikan dari famili Alcedinidae. Bulu-bulunya yang cerah dan menyala ini merupakan ciri khas dari burung ini, dan menjadi salah satu alasan mengapa burung ini sangat digemari oleh para pencinta burung.
Burung langka ini berukuran sedang dengan panjang tubuh sekitar 18 cm. Bulunya berwarna biru tua dan putih. Terdapat perbedaan pada jenis burung asal Kalimantan dan Jawa. Burung betina pada ras Kalimantan dan Sumatera (Alcedo euryzona peninsulae) memiliki garis dada berwarna putih, sedangkan ras Jawa (Alcedo euryzona euryzona) tidak mempunyai garis dada seperti yang lainnya.
Karakteristik Raja-udang Kalung biru
Burung Raja-udang kalung-biru merupakan jenis satwa yang pemalu. Burung ini mendiami daerah di sekitar sungai berbatu pada hutan hujan tropis hingga hutan mangrove pada ketinggian hingga 1250 meter dpl.
Burung ini merupakan jenis karnivora dan memangsa ikan, namun juga bisa memakan aneka serangga, reptil kecil dan udang-udangan di sekitar sungai.
Raja Udang Kalung Biru memiliki suara kicauan yang khas. Suara burung ini hampir mirip dengan burung Raja-udang Erasia yang merupakan saudara dekatnya.
Burung ini dapat ditemui di daerah Jawa dan Sumatera. Subspesies Alcedo euryzona euryzona biasa ditemi di daerah pulau jawa, sedangkan subspesies Alcedo euryzona peninsulae bisa dijumpai di Sumatera dan Kalimantan (Indonesia) serta di Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, dan Myanmar.
Burung ini sudah dikategorikan sebagai burung yang langka sejak tahun 2014. Saat ini, populasi burung ini diperkirakan hanya sebanyak 50-249 ekor saja di pulau Jawa. Adapun spesies burung di Kamilantan memiliki populasi antara 10.000 hingga 20.000 ekor burung dewasa.

