Menjadi Ikon Tahun Baru China, Inilah Sejarah Lampion Imlek

Menjadi Ikon Tahun Baru China, Inilah Sejarah Lampion Imlek

Travel | BuddyKu | Senin, 16 Januari 2023 - 15:41
share

JAKARTA- Menjadi salah satu ikon untuk tahun baru China, inilah sejarah dari lampion imlek .

Tahun baru China atau yang lebih dikenal dengan sebutan Hari Raya Imlek merupakan hari spesial bagi masyarakat tionghoa. Perayaan ini jatuh pada 22 Januari 2023.

Berbagai pernak-pernik dan kebudayaan khas China akan banyak dijumpai. Sebut saja Barongsai,baju cheongsam, lilin imlek dan lampion china.

Untuk lampion menjadi hiasan yang tidak pernah absen dalam perayaan ini. Di sekitaran kelenteng, biasanya akan banyak lampion menggantung sepanjang jalan.

Saat malam hari, cahayanya yang terang akan menambah kemeriahan tahun baru imlek. Biasanya lampion akan menyala hingga 15 hari setelah tahun baru imlek.

Meski demikian, tahukah kamu tentang sejarah dari lampion imlek? Berikut adalah sejarah lampion yang menjadi ikon dari tahun baru imlek.

Sejarah lampion imlek dimulai dari beribu-ribu tahun yang lalu saat zaman Dinasti Han Timur (25-220 Masehi). Pada zaman itu, rangka lampion terbuat dari bambu, kayu, atau jerami gandum. Kemudian meletakkan lilin ditengahnya dan membentangkan sutra atau kertas untuk menjaga agar api dari lilin tidak tertiup oleh angin. Lampion pada masa itu memiliki fungsiyang sederhana sebagai sumber cahaya dan untuk mengusir binatang buas.

Seiring berjalannya waktu, pada biksu buddha mengadopsi lampion untuk ritual ibadah pada hari ke-15 bulan pertama kalender lunar. Setiap orang yang mengikuti ritual itu, atas perintah kaisar diharuskan menyalakan lampion dan membawanya ke istana Luoyang sebagai bentuk penghormatan kepada buddha. Kemudian tradisi tersebut berubah menjadi festival yang dirayakan setiap tahunnya saat masa dinasti Tang (618-907).

Banyak cerita legenda yang berkaitan dengan lampion. Salah satunya kisah tentang seorang pemimpin pemberontakan petani pada akhir masa Dinasti Ming (1368-1644), yaitu Li Zicheng. Dikisahkan Li Zicheng beserta pasukannya tidak mengganggu rumah yang menggantungkan lampion dirumahnya saat menyerang kota Kaifeng.

Ketika penjaga kewalahan membuka pintu bendungan untuk mengalahkan pasukan Li, banjir turut melanda rumah-rumah warga. Para warga selanjutnya naik ke atap dengan membawa lampion. Selanjutnya Li beserta pasukannya menyelamatkan warga dengan membawa lampion sebagai alat penerangan. Oleh karena itu, bangsa tionghoa selalu menggantungkan lampion merah saat perayaan penting seperti imlek untuk memperingati kebaikan Li.

Lampion china biasanya akan digantung di depan rumah, jalan atau bangunan sebagai simbol untuk mengusir roh jahat. Pada hari ke 15 dalam kalender lunar, masyarakat tionghoa akan merayakan festival lampion untuk menutup perayaan tahun baru imlek.

Demikianlah sejarah lampion imlek sebagai ikon tahun baru China.

(RIN)

Topik Menarik