Penumpang Membludak, Jumlah Pesawat Rute Domestik RI Jadi Sorotan

Penumpang Membludak, Jumlah Pesawat Rute Domestik RI Jadi Sorotan

Travel | BuddyKu | Rabu, 4 Januari 2023 - 12:24
share

JAKARTA - Jumlah pesawat yang dioperasikan maskapai penerbangan untuk rute domestik masih sangat terbatas.

Padahal, jumlah penumpang naik signifikan sejak pertengahan 2022.

Direktur Utama Angkasa Pura I (Persero), Faik Fahmi mengakui permasalahan tersebut. Menurutnya, banyak pesawat yang belum dioperasikan setelah maskapai mengembalikan armada ke pihak lessor, lantaran dampak pandemi Covid-19.

"Justru isu saat ini adalah keterbatasan jumlah pesawat yang dioperasikan untuk rute domestik oleh Airline karena dampak Covid, banyak Airline yang mengurangi jumlah pesawatnya, dan penumpang sudah siap mau terbang, ternyata kapasitasnya kurang," ujar Faik saat ditemui di kawasan Labuan Bajo, dikutip Rabu (4/1/2023).

Persoalan tersebut pun diatasi secara sementara oleh Angkasa Pura I dengan memberikan fleksibilitas jam operasi pesawat.

Artinya, ada izin maskapai penerbangan melakukan extra flight atau penerbangan tambahan.

Faik menilai extra flight bertujuan mengakomodir penerbangan penumpang ke tempat tujuan mereka.

"Kita mengantisipasi itu dengan memberikan fleksibilitas kepada Airline. Jadi kalau kita lihat di periode Nataru ini kita memberikan fleksibilitas kepada Airline untuk mengoptimalkan armada yang mereka operasikan dengan memberikan fleksibilitas jam operasi," ungkap dia.

Dengan keterbatasan jumlah pesawat, lanjut Faik, banyak maskapai yang meminta adanya fleksibilitas jam operasi.

Akibatnya, extra flight membuat jumlah pergerakan pesawat cukup tinggi, hanya saja ketersediaan armada terbatas.

"Kalau mereka pesawatnya terbatas dan mau menambah ekstra flat ya kita akomodir, kalau mereka minta kepada kita menambah jam operasi ya kita tambahin jam operasi. Kita lihat dari jumlah pesawat ya, sekarang ini kecenderungan jumlah pesawat hampir sama periode tahun lalu kan," ujar dia.

Tercatat, sejak 19 - 31 Desember 2022 ada 872 pergerakan pesawat. Sementara jumlah pesawat yang tersedia saat ini baru mencapai 550 armada.

Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya mencatat Indonesia membutuhkan 750 pesawat terbang untuk melayani transportasi udara domestik. Artinya, RI masih kekurangan 200 armada.

Menurutnya, akses transportasi penerbangan dalam negeri harus ditingkatkan dengan memperbanyak pesawat. Itu lantaran Indonesia sebagai negara kepulauan.

"750 pesawat yang dibutuhkan di Indonesia. Hari ini kurang lebih masih 550. Artinya ada potensi bagaimana domestik ini harus diprioritaskan, ini memang kita lakukan, apalagi kita negara kepulauan," ungkap Erick saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI beberapa waktu lalu.

Topik Menarik