Alasan Kenapa Ada Gunung yang Aktif dan Tidak Aktif

Alasan Kenapa Ada Gunung yang Aktif dan Tidak Aktif

Berita Utama | BuddyKu | Jum'at, 30 Desember 2022 - 07:05
share

JAKARTA - Gunung merupakan bagian kerak bumi yang lebih tinggi dari area di sekitarnya. Gunung terdiri dari dua jenis berdasarkan keaktifannya, yakni gunung aktif dan tidak aktif.

Gunung api aktif adalah gunung yang dapat mengeluarkan cairan sangat panas yang terdapat di dalam bumi.

Sedangkan gunung tidak aktif, yaitu gunung yang tidak pernah mengeluarkan erupsi pada tahun 1600 atau setelahnya.

Penyebab Gunung Api Aktif

Gunung api aktif atau biasa disebut sebagai active volcano merupakan jenis gunung api yang masih melakukan aktivitasnya.

Gunung aktif bisa meletus ketika magma atau batuan cair naik ke permukaan. Magma tersebut terbentuk ketika mantel Bumi mencair yang dapat terjadi ketika lempeng tektonik menarik diri atau lempeng didorong ke bawah di bawah yang lain.

Selain itu, magma lebih ringan dari batu sehingga magma mudah naik ke permukaan Bumi pada gunung yang aktif.

Ketika magma naik, maka gelembung gas terbentuk di dalamnya. Apabila magma yang dibentuk sangat kental, gelembung gas tidak bisa keluar dengan mudah dan tekanan jadi meningkat saat magma naik.

Ketika tekanannya terlalu besar, gunung api akan mengalami erupsi eksplosif atau biasa disebut sebagai gunung meletus.

Jenis gunung api ini biasanya mengalami erupsi minimal 1 kali dalam 10.000 tahun terakhir. Selain itu, gunung api aktif masih memperlihatkan sejumlah aktivitas vulkanisme.

Penyebab Gunung Api Tidak Aktif

Gunung api tidak aktif atau extinct volcano adalah gunung api yang tidak tercatat atau tidak diketahui sejarah erupsi di masa lalu.

Karena tekanan dalam perut Bumi tidak sama di semua tempat, maka akan mempengaruhi keaktifan gunung tersebut.

Gunung berapi tidak aktif disebabkan karena gunung berapi tersebut sudah tak lagi mendapatkan pasokan magma dari perut Bumi.

Beberapa faktor bisa menyebabkan gunung tak lagi mendapatkan pasokan magma yaitu gunung berapi yang sudah bergeser secara bertahap dari jalur keluarnya magma.

Bisa disimpulkan bahwa gunung menjadi tidak aktif lantaran menurun atau melemahnya tekanan dari dalam perut Bumi.

Walau begitu, gunung tidak aktif ini masih memiliki keaktifan yang cenderung lemah.

Selain itu, selama gunung tidak dinyatakan punah atau padam, gunung tidak aktif bisa saja kembali aktif apabila tekanan magma dari perut Bumi kembali menguat.

Hal yang akan mempengaruhi tekanan magma dari perut Bumi adalah kekentalan magma serta kandungan mineral dan gas dalam perut Bumi di bawah gunung.

Bisa diartikan, bahwa gunung berapi yang tidak aktif itu masih kemungkinan bisa kembali aktif dan memperlihatkan aktivitas vulkaniknya.

Namun, aktivitas vulkanik tersebut tidak bisa dideteksi kapan akan terjadi. Bisa saja terjadi ratusan hingga ribuan tahun lagi.

Topik Menarik