Alasan Kenapa Perjalanan Pulang Terasa Lebih Cepat, Perhatikan Fenomena Return Trip Effect
JAKARTA, celebrities.id Alasan kenapa perjalanan pulang terasa lebih cepat. Liburan akhir tahun bisa diwarnai dengan jalan-jalan ke suatu tempat yang menyegarkan.
Di saat kita berangkat menuju tujuan, waktu terasa begitu cepat, namun sadarkah perjalanan pulang terasa lebih cepat? Ini dia alasan kenapa perjalanan pulang terasa lebih cepat.
Berkunjung ke destinasi atau tempat wisata di berbagai daerah memang menyenangkan untuk mengisi waktu liburan. Tetapi tanpa disadari sering kali merasakan perjalanan terasa cepat ketika perjalanan pulang.
Penasaran kenapa perjalanan pulang terasa lebih cepat? Dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (28/12/2022), simak ulasannya berikut ini.
1. Jalan pulang terasa lebih familiar
Lebih kenal atau familiar dengan jalanan memberi efek perjalanan pulang lebih cepat. Hal ini dikarenakan sudah pernah terjadi dan tidak memakan waktu saat mencari lokasi atau alamat saat pulang.
Ketika perjalanan pulang melewati jalan yang sama, otak sudah lebih mengenal dan persepsi otak terhadap waktu juga akan terasa lebih cepat.
Ini berarti informasi tentang jarak dan tempat yang dituju saat pergi sudah dikuasai, sehingga mempengaruhi cara kerja otak dalam mempersepsikan waktu tempuh pulang.
2. Ekspektasi waktu sampai
Alasan lainnya disebabkan karena saat kita menempuh perjalanan pergi, kita memiliki ekspektasi waktu untuk sampai ke tempat tujuan. Ada banyak hal yang mungkin saja menghambat dan memperlambat durasi perjalanan kita.
Celeb Hitz terus menerus mengecek waktu untuk memastikan ekspektasi waktu yang telah kita tentukan, yang mengakibatkan timbulnya dampak psikologis berupa waktu yang berjalan lebih lambat.
Sedangkan ketika jalan pulang akan terasa lebih pendek dan cepat karena otak sudah tidak terbebani lagi dengan ekspektasi waktu untuk tiba di tempat tujuan.
3. Return Trip Effect
Fenomena perjalanan pulang terasa lebih cepat dibanding perjalanan pergi ini merupakan fenomena return trip effect. Walau terasa lebih cepat, kenyataannya perjalanan pulang tidak memakan waktu yang lebih sedikit dibanding perjalanan pergi.
Dengan jarak tempuh yang sama, sebenarnya perjalanan pulang memiliki durasi yang kurang lebih sama dengan perjalanan pergi.
Perjalanan pergi atau berangkat yang terasa lebih lama, ternyata merupakan efek dari cara kerja otak kita. Oleh karena itu, fenomena return trip effect ini lebih sering terjadi pada orang-orang yang bepergian ke tempat baru dibanding ke tempat-tempat yang biasa dilalui setiap harinya.


