Risiko Penyakit Makan Daging Babi, Mulai dari Kanker hingga Cacing Hati
JAKARTA, celebrities.id Risiko penyakit makan daging babi harus diketahui karena hewan itu sering memakan serangga, kotorannya sendiri, hingga bangkai hewan mati.
Meskipun kaya protein, kamu pun perlu mempertimbangkan bahaya apa saja yang mengancam dari mengonsumsi daging babi.
Penasaran penyakit apa saja yang dibawa oleh babi? Berikut ulasannya yang dilansir dari berbagai sumber pada Senin (26/12/2022).
Risiko Penyakit Makan Daging Babi
1. Lebih beracun
Ada alasan kenapa daging babi lebih beracun daripada daging hewan ternak lainnya. Itu karena sistem pencernaan babi yang lebih cepat. Dia hanya membutuhkan waktu empat jam untuk mencerna dalam sistem pencernaannya, sementara hewan lain, seperti sapi membutuhkan waktu hingga 24 jam.
Padahal proses pencernaan itu penting untuk menyingkirkan racun dan komponen yang membahayakan kesehatan tubuh.
2. Meningkatkan risiko kanker
Menurut World Health Organization (WHO), daging babi dan olahannya seperti ham, bacon dan sosis berisiko menyebabkan kanker.
The International Agency for Research on Cancer mengklasifikasikan daging olahan sebagai karsinogen yang berarti sesuatu yang menyebabkan kanker. Para peneliti menemukan bahwa konsumsi 50 gram daging olahan setiap hari meningkatkan risiko kanker usus besar sebanyak 18 persen.
3. Risiko flu babi pada manusia
Adapun salah satu penyakit yang dapat ditularkan babi ke manusia adalah flu babi. Infeksi ini kemungkinan menular secara fisik saat manusia berinteraksi dekat dengan babi.
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, H1N1 dan H3N2 adalah virus flu babi yang endemik di antara populasi babi di Amerika Serikat. Wabah pun dapat terjadi sepanjang tahun. Sebenarnya H1N1 telah diamati pada populasi babi sejak 1930, sementara H3N2 mulai di Amerika Serikat sekitar 1998.
Menurut CDC, flu babi belum terbukti ditularkan kepada manusia melalui makan babi. Adapun, saat babi dimasak dalam suhu 70 derajat celsius saja sudah bisa membunuh virus dan patogen bawaan makanan.
4. Ancaman parasit Trichinosis
Meski begitu babi membawa berbagai parasit dalam tubuh dan daging mereka dan beberapa sulit dibunuh bahkan ketika dimasak. Itu sebabnya muncul banyak peringatan jika daging babi dimasak kurang matang.
Adapun, salah satu ancaman terbesar konsumsi daging babi adalah trichinosis atau trichinellosis sehingga larva cacing trichinella dapat menjangkiti manusia. Uniknya di beberapa negara dan budaya tertentu, babi dimakan mentah-mentah. Adapun gejala yang timbul adalah sakit perut, diare, kelelahan, mual dan muntah.
Lebih parah lagi, setelah seminggu makan babi yang terinfeksi, cacing betina dewasa akan menghasilkan larva yang memasuki aliran darahmu dan akhirnya menggali ke dalam otot dan jaringan lain. Adapun, gejala trichinosis, antara lain sakit kepala, demam tinggi, rasa lelah, nyeri otot, mata kemerahan, sensitif terhadap cahaya, pembengkakan pada kelopak mata atau wajah. Jika gak ditangani dengan baik bisa menyebabkan kematian.
5. Ada banyak virus dan parasit yang dibawa babi
Babi membawa banyak sekali virus dan parasit bersama mereka. Penyebarannya bisa melalui kontak langsung atau dengan dikonsumsi. Adapun, babi membawa wabah cacing pita, virus hepatitis V (HEV), Porcine reproductive and respiratory syndrome virus (PRRSV), virus nipah, virus Menangle dan virus Paramyxoviridae.
6. Meningkatkan risiko kanker hati
Dilansir dari Healthline selama beberapa dekade terakhir, konsumsi daging babi meningkatkan risiko kanker hati dan sirosis di seluruh dunia. Tidak lain karena berbagai racun yang dibawanya.
Dari penjelasan di atas, babi memiliki banyak penyakit yang berisiko menulari manusia. Hal yang mencengangkan, ternyata ada beberapa penyakit yang gak bisa musnah sekalipun telah dimasak. Untuk itu, kamu harus bijak ya jika ingin memakan daging babi. Jika kamu benar-benar lagi ingin untuk makan, setidaknya kontrol konsumsi.


