KA Wisata Mak Itam Beroperasi Lagi, Susuri Jalur Kereta yang Dibangun sejak 1894
SUMATRA BARAT, celebrities.id - Delapan tahun berlalu sejak berhenti beroperasi, KA Wisata Mak Itam kembali hadir. Dengan munculnya kereta api tersebut, masyarakat lebih mudah menjangkau kawasan wisata Sumatra Barat, khususnya kota Sawahlunto.
Jangan dianggap remeh, Sawahlunto menyimpan sebuah situs kebanggan Indonesia yakni Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto. Bagaimana tidak, beberapa tahun lalu, lokasi tersebut masuk dalam jajaran Warisan Dunia Baru UNESCO.
Menurut Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, kembalinya KA Wisata Mak Itam sejaligus jalur kereta Api Sawahlunto - Muarokalaban tak lain bisa terwujud atas dukungan BUMN.
Pengoperasian Kereta Api Mak Itam dan Jalur Kereta Api Sawahlunto-Muarokalaban ini merupakan ikhtiar dan bentuk konkret dukungan yang diberikan BUMN dalam rangka pemulihan ekonomi di wilayah Sumatra Barat melalui pengembangan sektor pariwisata dengan memanfaatkan dan melakukan optimalisasi aset BUMN yang ada di Sumatera Barat sebagai katalis aktivitas perekonomian lokal, sesuai Visi Kementerian BUMN, kata Didiek Hartantyo, Rabu (21/12/2022).
Bicara soal jalur kereta Api Sawahlunto - Muarokalaban, tahu kah kamu bahwa jalur ini sebenarnya sudah dibangun sejak ratusan tahun lalu?
Sejarah Jalur Kereta Api Sawahlunto - Muarokalaban
Jalur Kereta Api Sawahlunto - Muarokalaban ini diketahui merupakan proyek dari perusahaan Kereta Api negara Sumatra Staats Spoorwegen (SSS). Sejak tahun 1894 jalur kereta beroperasi.
Mulanya, jalur ini bukan diperuntukan bagi kereta wisata. Alasan dibalik pembangunan jalur kereta api Sawahlunto - Muarokalaban adalah untuk sarana pengangkut batu bara di Ombilin Sawahlunto. Sayangnya, di penghujung tahun 2002 aktivitas kereta api harus berhenti. Ini tak lain disebabkan oleh berkurangnya produksi batu bara di Sawahlunto.
Digunakan oleh KA Wisata Mak Itam
Beberapa tahun berselang usai tak ada aktivitas di jalur kereta api Sawahlunto - Muarokalaban, akhirnya pada 2009 jalur itu digunakan sebagai keperluan perjalanan KA Wisata Mak Itam. Tapi, KA Wisata Mak Itam hanya bertahan enam tahun saja. Pada tahun 2014, kereta wisata itu berhenti total.
Kini, kejayaan KA Wisata Mak Itam pun hadir kembali. Setelah delapan tahun lamanya, kereta tersebut beroperasi lagi lewat kolaborasi antar BUMN yang meliputi KAI, Biofarma, Pupuk Indonesia, dan Semen Indonesia.
Stasiun Berganti Nama dan Ada Perbaikan Rel
Seperti yang telah disebutkan, kembalinya KA Wisata Mak Itam dan juga jalur kereta Sawahlunto - Muarokalaban tak lepas dari kerja sama antar BUMN. Untuk itu lah, kini stasiun hingga keretanya sendiri pun berganti nama dengan menyelipkan nama perusahaan BUMN.
Nama resmi pada Stasiun Sawahlunto menjadi Stasiun Sawahlunto Biofarma, Stasiun Muarokalaban menjadi Stasiun Muarokalaban Pupuk Indonesia, dan KA Wisatanya sendiri memiliki nama KA Wisata Mak Itam SIG.
Perubahan yang terjadi bukan hanya dari segi nama. KAI gencar melakukan perbaikan dalam rangka mereaktivasikan jalur sepanjang 4 km itu. Perbaikannya sendiri menyasar pada 2 unit jembatan, terowongan, persinyalan, bangunan stasiun, dan dipo.
Selain itu, KAI juga menghidupkan lagi lokomotif uap bersejarah Lokomotif Uap E1060 atau Mak Itam. Dahulu kala, lokomotif ini beroperasi di untuk melayani angkutan batu bara.



