Berusia Ratusan Tahun, Inilah Gereja Kelahiran Santa Perawan Maria Surabaya

Berusia Ratusan Tahun, Inilah Gereja Kelahiran Santa Perawan Maria Surabaya

Travel | BuddyKu | Sabtu, 10 Desember 2022 - 08:34
share

GenPI.co - Wisata rohani bisa menjadi alternatif untuk melepaskan diri dari penatnya rutinitas duniawi. Salah satu jalan yang bisa dituju yakni mengunjungi tempat ibadah bersejarah.

Kamu bisa memulainya dengan mengunjungi sebuah Gereja Katolik tertua di Kota Surabaya. Namanya, Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria. Tempat ibadah ini bisa dikunjungi oleh semua umat beragama.

GenPI.co pun sempat bertandang ke Gereja yang berlokasi Jl. Kepanjen No.4-6, Krembangan Sel., Kec. Krembangan, Kota Surabaya ini. Gereja yang dikenal juga dengan sebutan Gereja Kepanjen diyakini sebagai tertua di Surabaya yang berusia lebih dari 200 tahun.

Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Surabaya, Subchan mengatakan, bangunan bersejarah ini ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Pemerintah Kota Surabaya pada 1998.

Inisiator pembangunan Gereja Kepanjen adalah Pastor Philipus Wedding bersama rekannya Hendricus Waanders. Mereka datang dari Belanda dan tiba di Surabaya pada 12 Juli 1810.

Selama 6 bulan menetap di Surabaya, Pastor Wedding kemudian melanjutkan perjalanannya ke Batavia. Sedangkan Waanders memilih menetap dan mendirikan rumah pastoran di Jalan Merak Cendrawasih, ujar Subchan saat berbincang dengan GenPI.co saat media trip bersama Agoda , Sabtu (3/12).

Screen Shot 2022-12-10 at 01.29.24.png

Alhasil, Pastor Waanders menetap seorang diri di Surabaya. Sejak Pastor Waanders tiba di kota ini, kegiatan pelayanan umat Katolik pun langsung dimulai. Ia kerap mengadakan misa di rumahnya bersama para umat Katolik di Surabaya.

Tidak disangka, kian hari jumlah jemaat yang datang pun semakin banyak. Hal inilah yang kemudian mendorong Pastor Waanders ingin mendirikan sebuah gereja.

Keinginannya pun baru bisa terealisasikan pada tahun 1822, di mana mereka berhasil membangun sebuah gereja pertama di pojok Jalan Roomsche Kerkstraat (sekarang Jalan Cendrawasih dan Jalan Merak).

Gereja ini sempat mengalami keretakan pada bagian samping-samping gedung sehingga sudah tidak bisa menampung umat dalam jumlah banyak, ungkap Subchan.

Akhirnya, lanjutnya, mereka memutuskan untuk membangun gereja baru di Jalan Kepanjen No 4-6, Surabaya, yang dirancang oleh arsitek dari Semarang bernama W. Westmaas dengan gaya neo-gothic.

Menurut Subchan, gedung Gereja Kepanjen kembali direnovasi untuk mengganti kaca-kaca jendela yang sudah tidak dalam kondisi baik pada 1960.

Gereja Kepanjen sudah mengalami tiga kali renovasi yaitu pada tahun 1950, 1960 dan 1996. Pada renovasi pertama yakni periode 1949-1950 karena bangunan sempat terkena bom saat perang kemerdekaan, paparnya.

Belum berhenti di situ, pada 1966, Gereja Kepanjen direnovasi untuk ketiga kalinya.

Pada renovasi kali ini, kedua menara yang ada di samping kanan dan kiri pintu masuk utama gereja kembali dipasang dengan ketinggian masing-masing 15 meter, tinggi salib 3,75 meter, dan ayam jago 3,75 meter.

Screen Shot 2022-12-10 at 01.28.07.png

Kini, Gereja Kepanjen masih berdiri kokoh dengan desain khas Eropa. Arsitektur bangunan menyerupai kastil-kastil kuno di Inggris dengan susunan batu-bata merah yang artistik.

Masuk ke dalam gereja, tampak sekali kemegahan gaya arsitek Eropa dengan ukuran yang cukup luas. Daya tampungnya bahkan bisa mencapai 2.000 jemah dalam setiap misa besar.

Jika overload, bisa memakai halaman gereja yang menampung sampai 1.000 jemaah, tambah Subchan.

Seperti gereja Katolik pada umumnya, Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria ini juga dilengkapi dengan Goa Maria di sebelah belakang kanan.

Siapa pun yang datang berkunjung saat tidak ada perayaan misa, disambut baik oleh petugas keamanan gereja. Bahkan mereka membantu pengunjung yang ingin berfoto dalam gereja.

Pengunjung diminta untuk melapor terlebih dahulu untuk bisa masuk gereja, tandas Subchan.(*)

Video seru hari ini: