Benarkah Stok Beras Indonesia Menipis? Cek Faktanya

Benarkah Stok Beras Indonesia Menipis? Cek Faktanya

Travel | BuddyKu | Kamis, 8 Desember 2022 - 08:37
share

JAKARTA - Kondisi beras di Tanah Air saat ini tengah menjadi perhatian pemerintah.

Sebab, hingga menjelang akhir tahun stoknya makin menipis.

Kepala Badan Pangan Nasional/ National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menyatakan, per 6 Desember 2022 ketersediaan cadangan beras pemerintah (CBP) yang disimpan di Perum Bulog sudah menyentuh 295.337 ton.

Dengan demikian, total stok beras yang dipegang Perum Bulog baik komersial maupun CBP, hanya tersedia sebanyak 494.202 ton.

Sebenarnya stok CBP kami itu sekarang tinggal 295.000 ton, ucap Arief dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dan Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta, Rabu (7/12/2022).

Adapun rinciannya, dari total stok beras 494.202 ton tersebut, stok komersial tersedia sebanyak 198.965 ton dan stok CBP 295.337 ton.

Sambung Arief, dengan data tersebut, pihaknya mendorong agar stok komersial di Perum Bulog salat dikonversi menjadi stok CBP supaya dapat digunakan untuk intervensi pasar.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Bulog, Budi Waseso atau Buwas juga mengamini bahwa stok beras saat ini sudah menipis.

Bahkan, data beras yang disebut Kementerian Pertanian surplus pun, realitanya barangnya susah di dapat. Atau kata lain, tidak ada barangnya.

Hal itu dia sampaikan saat ditanya Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) dalam Rapat tersebut.

"Berdasarkan lapangan, karena saya bukan harus mengecek data ini benar atau tidak, tapi berdasarkan di lapangan dengan data yang kita dapat juga, kita punya juga hasil di lapangan dengan kontrak orang penggilingan, memang barangnya nggak ada," jelas Buwas saat paparan.

Maka dari itu, guna memenuhi CBP tersebut, salah satu upaya yang dilakukan kementerian dan lembaga pangan terkait yakni dengan melakukan impor beras.

Di mana Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sudah teken persetujuan impor sebesar 500 ribu ton beras yang bisa diambil saat genting dibutuhkan.

"Saya sudah taken surat perintah dari Menko (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian), dari Bulog meminta agar segera diizinkan impor, maka saya sudah beri izin untuk impor datangkan beras sebanyak 500 ribu ton kapanpun diperlukan, sekarang sudah dipesan, karena Bulog pelaksananya," pungkasnya.

Topik Menarik