Enggak Cuma Ancam Korea Selatan dan Thailand, Resesi Seks Juga Bisa Terjadi di Indonesia

Enggak Cuma Ancam Korea Selatan dan Thailand, Resesi Seks Juga Bisa Terjadi di Indonesia

Travel | BuddyKu | Rabu, 7 Desember 2022 - 13:56
share

Belakangan pembahasan soal resesi seks menarik perhatian publik. Lantaran menghantui sejumlah negara di dunia, termasuk Korea Selatan dan Thailand.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) juga mengatakan bahwa Indonesia juga bisa mengalami resesi seks. Hanya saja butuh waktu lama bagi Indonesia untuk mengalami fenomena tersebut.

Ada, potensi (untuk kita resesi seks) itu ada. Karena usia pernikahan kita semakin lama semakin meningkat, kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, dikutip dari Antara.

Meski masih lama, Hasto menegaskan potensi resesi seks tetap akan ada karena fenomen tersebut dipengaruhi olehpola pikir terkait pernikahan atau memiliki anak, gaya hidup yang berubah ataupun melakukan seks yang bertujuan hanya untuk sekadar rekreasi saja.

resesi seks.
Resesi seks bisa mengancam Indonesia. (FREEPIK/racool-studio)

Di Indonesia saat ini, hal yang paling terlihat jelas adalah meningkatnya usia pasangan untuk menikah. Sedangkan pada usia melakukan hubungan seksual pertama kali (sexual intercourse) dari yang semula dilakukan pada usia 16-17 tahun, kini maju menjadi 15 tahun.

Sekarang bergeser ke 15 tahun kalau diukur dari median grafik. Tapi pernikahan mundur karena orang semakin mementingkan studi atau karir. Memang di Indonesia masih mayoritas nikah itu untuk prokreasi atau mendapat keturunan, ucapnya.

Penyebab lain yang bisa menyebabkan resesi seks di Indonesia karena kebutuhan pernikahan yang berubah. Misalnya seorang istri yang memutuskan menikah hanya untuk mendapatkan pengayoman atau keamanan hidup dari suami maupun suami yang menikah hanya untuk tujuan hiburan atau rekreasi.

Nantinya perilaku non-prokreaksi itu, akan berujung pada kurangnya pertumbuhan penduduk (minus growth) hingga zero growth yang akan mengganggu laju angka kesuburan total (TFR).

Misalnya di Jawa Timur, Yogyakarta dan Jawa Tengah itu beberapa kabupaten sudah ada yang zero growth atau minus growth. Sehingga ada daerah-daerah yang orangnya bukan semakin banyak malah semakin habis, katanya.

Di Thailand berdasarkan laporan The Straits Times pada 2020, TFR Thailand menyusut menjadi 1,24, lebih rendah dari tingkat peremajaan populasi yang sebesar 1,6.

Sementara TFR Korea Selatan kini berada pada 0,8, setelah banyak pasangan menyatakan tidak ingin memiliki anak dalam membangun rumah tangga dan biaya hidup yang semakin tinggi.

Artikel Menarik Lainnya: