Kisah Carolina Marin, Pebulutangkis Spanyol yang Belajar Badminton di Indonesia Sampai Jadi Juara Dunia

Kisah Carolina Marin, Pebulutangkis Spanyol yang Belajar Badminton di Indonesia Sampai Jadi Juara Dunia

Travel | BuddyKu | Selasa, 6 Desember 2022 - 21:25
share

JAKARTA, iNews.id - Inilah sosok Carolina Marin sebagai pebulu tangkis Spanyol yang pernah belajar badminton di Indonesia sampai jadi juara dunia. Atlet bernama lengkap Carolina Maria Marin Martin itu adalah salah satu pemain bulu tangkis sektor tunggal putri terbaik di dunia.

Pemain yang saat ini menduduki peringkat 11 BWF itu pernah menyandang ranking 1 dunia selama 66 minggu. Berbagai gelar kejuaraan bergengsi telah ia menangkan.

Salah satu yang paling mentereng adalah medali emas Olimpide Rio 2016 di Brasil. Selain itu, atlet bertangan kidal itu adalah pebulu tangkis wanita pertama yang menjadi juara dunia sebanyak tiga kali yakni pada 2014, 2015, dan 2018.

Menimba Ilmu di Pelatnas Cipayung

Di balik semua kesuksesannya, siapa sangka bahwa Carolina Marin ternyata pernah menimba ilmu tepok bulu di Indonesia. Sudah diakui dunia bahwa Indonesia adalah salah satu negara terkenal dengan tradisi bulu tangkis yang kuat.

Oleh karena itu, beberapa pemain kelas dunia menganggap bahwa Indonesia adalah kiblat bulu tangkis. Salah satunya adalah Carolina Marin.

Carolina Marin adalah pemain berusia 29 tahun yang mencicipi rasanya menimba ilmu di Indonesia. Karena di Spanyol olahraga yang satu ini kurang begitu populer, maka Marin harus hijrah ke berbagai negara untuk menimba ilmu, salah satunya di Indonesia.

Pemain kelahiran 15 Juni 1993 itu diketahui berlatih di Pelatnas Cipayung sebelum dikenal luas sebagai salah satu pebulu tangkis wanita papan atas dunia. Setelah menjadi juara dunia, Marin bahkan masih menyempatkan untuk kembali berguru ke Pelatnas Cipayung.

Marin melakoni latihan di Pelatnas Cipayung pada tahun 2013 silam. Ia kemudian kembali lagi untuk berlatih di sana sebelum melenggang di Australia Open dan Indonesia Open 2015.

Marin ikut menjalani pola latihan di Pelatnas Cipayung bersama beberapa pemain lokal antara lain Linda Wenifanetri, Gregoria Mariska, Hanna Ramadini, dan sejumlah pemain tunggal putri Indonesia lainnya.

Ia seolah sudah menjadi bagian dari tim bersama sang pelatih, Fernando Rivas. Oleh sebab itu, tidak heran jika pemain bulu tangkis paling gemilang asal Spanyol itu menganggap Indonesia sebagai rumah keduanya.

Namanya Diabadikan di Kota Kelahiran

Berkat kesuksesannya di dunia bulu tangkis dan mengharumkan negara Spanyol, nama Carolina Marin lantas diabadikan di salah satu gelanggang olahraga yang terletak di kota kelahirannya, Kota Huelva, dengan nama Palacio De Deportes Carolina Marin.

Dalam bahasa Spanyol, nama tersebut memiliki arti sebagai \'Istana Olahraga Carolina Marin\'. Kehormatan itu didapatkan setelah keberhasilannya meraih medali emas Olimpiade Rio 2016.

Tidak ada yang menyangka bahwa sosok yang dulunya adalah penari flamenco itu akhirnya menjadi bintang bulu tangkis dunia. Semua itu bermula ketika ia mula tertarik dengan badminton di usia 8 tahun.

Pada tahun 2009, Marin tercatat sebagai salah satu pemain bulu tangkis Spanyol pertama yang sukses menorehkan medali perak di Kejuaraan Junior Eropa. Hingga tahun 2014, ia sukses menjadi juara dunia BWF untuk pertama kalinya setelah mengalahkan tunggal putri asal China, Li Xuerui.

Namanya semakin melejit setelah sukses menjadi juara All England tahun 2015 setelah mengalahkan tunggal putri India, Saina Nehwal.

Carolina Marin sempat mengalami cedera parah di tahun 2019 ketika bertanding di final Indonesia Master melawan Saina Nehwal. Hal itu membuatnya harus menjalani operasi dan pemulihan cedera yang cukup lama.

Ketika kondisinya membaik, dia harus kembali mengalami cedera ACL pada 2021. Namun, ia berhasil pulih kembali dan kembali ke lapangan.

Performa terbarunya di tahun 2022 adalah mencapai babak perempat final Kejuaraan Dunia sebelum akhirnya kalah dari tunggal putri Jepang, Akane Yamaguchi. Di Jepang Open 2022, ia juga kandas di babak perempat final setelah kalah dari tunggal putri Korea Selatan, An Se Young.

Meski merupakan atlet Spanyol, Carolina Marin bisa dibilang memiliki kedekatan tersendiri dengan Indonesia dan penggemar badminton di Tanah Air. Dalam berbagai kesempatan, Marin pernah mengakui bahwa Indonesia adalah rumah keduanya yang sangat ia cintai.