Memahami Pertempuran Surabaya 1945 melalui Diorama ANRI

Memahami Pertempuran Surabaya 1945 melalui Diorama ANRI

Travel | BuddyKu | Senin, 5 Desember 2022 - 06:56
share

JAKARTA, NETRALNEWS.COM Saat berkunjung ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) lebih afdal apabila melihat koleksi Diorama Sejarah Perjalanan Bangsa yang berada di gedung A, persis di sebelah kanan pintu masuk terdapat sambutan khusus bagi pengunjung layanan diorama.

Layanan Diorama ANRI berupa ruangan pembelajaran sejarah Indonesia mulai dari zaman kerajaan hingga Orde Baru yang ditampilkan melalui miniatur, video, dan audio.

Diorama Peristiwa Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya menjadi salah satu koleksi diorama yang perlu kita pahami sebagai salah satu perjalanan bangsa, karena terjadi pada awal kemerdekaan.

Apabila ingin melihat koleksi yang ada, syaratnya cukup menulis nama dan alamat di buku tamu khusus diorama ini. Pengunjung bisa melihat kilas balik dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia dengan visualisasi yang dapat mendukung proses wisata edukasi sekaligus spot foto yang instagramable.

Kisah Perobekan Bendera Belanda di Hotel Oranje

Setibanya di Surabaya pada 18 September 1945, Sekutu Inggris (AFNEI) dan Belanda (NICA) singgah di Hotel Oranje/ Hotel Yamato (kini Hotel Majapahit), Jalan Tunjungan 65, Surabaya. Sejak saat itu, Hotel Oranje dijadikan sebagai markas bantuan rehabilitasi untuk tawanan perang dan interniran (Rehabilitation of Allied Prisoners of War and Internees).

Kemudian 19 September 1945 pukul 21.00 WIB, serdadu Belanda di bawah pimpinan Mr. W.V.Ch. Ploegman mengibarkan bendera Belanda di atas Hotel Oranje. Kejadian ini membuat rakyat Surabaya murka,

Belanda dinilai tak menghargai usaha bangsa Indonesia yang telah memproklamasikan kemerdekaan. Soedirman (Residen Surabaya) dan Mr. Ploegman akhirnya melakukan perundingan untuk menurunkan bendera Belanda.

Massa di luar hotel yang mengetahui situasi perundingan tidak berjalan baik segera mendobrak masuk ke Hotel Oranje dan berebut naik ke atas hotel untuk menurunkan bendera Belanda.

Hariyono yang awalnya bersama Soedirman, kembali ke dalam hotel dan ikut memanjat tiang bendera bersama Koesno Wibowo. Bendera berhasil diturunkan, bagian warna birunya dirobek, menyisakan bagian merah dan putih saat dikibarkan kembali.