Cerita Petani Jamur Bikin Wisata Edukasi berkat Lapak Ganjar, Raup Omzet Rp150 Juta per Bulan

Cerita Petani Jamur Bikin Wisata Edukasi berkat Lapak Ganjar, Raup Omzet Rp150 Juta per Bulan

Travel | BuddyKu | Minggu, 4 Desember 2022 - 11:37
share

MAGELANG, iNews.id - Puput Setyoko, petani jamur di Borobudur, Kabupaten Magelang ini punya cerita menarik soal usahanya. Budi daya jamur yang ditekuni sejak 2013, kini berkembang menjadi wisata edukasi.

Sukses Puput tak lepas dari peran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Dia menceritakan, awalnya ia hanya seorang petani jamur kecil-kecilan. Tiga tahun kemudian, tepatnya 2016, mulai mencoba berproduksi olahan jamur. Seperti keripik dan kerupuk berbahan jamur.

Waktu itu, usaha ini belum banyak dikenal masyarakat. Saya kesulitan berkembang terutama soal pemasaran, katanya, Minggu (4/12/2022).

Namun, Puput tak kenal putus asa dan tetap menggeluti usahanya tersebut. Hingga akhirnya, keberuntungan datang. Tempat usahanya di Dusun Jowahan, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang didatangi Gubernur Ganjar. Sejak itulah, usahanya kian naik daun. Para wisatawan pun ramai berdatangan.

Tahun 2018 mulai merintis wisata edukasi. Waktu itu dikunjungi Pak Ganjar, dan langsung dikenal masyarakat lebih luas. Kunjungan wisata semakin ramai, ujarnya.

Sosok Ganjar, menurut dia, memiliki pengaruh besar untuk membranding usahanya itu. Ditambah lagi, usahanya pernah diposting di Lapak Ganjar.

Saat itu banyak sekali yang berkunjung ke sini. Ada wisatawan dari Kalimantan sengaja datang ke sini karena dapat info dari Lapak Ganjar, bahkan minta foto bareng saya, ungkapnya sambil tertawa.

Dalam satu hari ada sekitar 200 wisatawan yang datang. Bahkan saat weekend rata-rata sampai 1.000 wisatawan. Pengunjung tidak ditarik tiket, alias gratis. Namun, dari hasil penjualan produk, Puput mampu mendapatkan omzet Rp100 juta sampai Rp150 juta per bulan.

Karena berkembang pesat, saya akhirnya bisa membangun pendapa-pendapa sebagai fasilitas wisatawan yang datang, ucapnya.

Wisata edukasi jamur miliknya kini sangat dapat dinikmati para pengunjung. Selain sarana prasarana, wisatawan dapat dilayani oleh 16 karyawan yang ada. Dulunya hanya 4 orang, kini sudah ada 16 karyawan di sini, sebut Puput.

Menurutnya, Gubernur Ganjar sangat peduli dengan UMKM. Selain sosoknya, Ganjar juga memunyai terobosan-terobosan yang mampu mengangkat UMKM.

Jamur Borobudur, bukan hanya layak untuk dikunjungi bagi siapa saja yang ingin belajar tentang jamur. Tapi juga dapat menikmati hidangan olahan jamur. Seperti kripik, krupuk, sambak dan lain sebagainya.

Olahan jamur di sini juga bisa dipesan online. Biasanya pengiriman sampai ke Papua, Kalimantan, Jabar, Jatim, dan Jakarta. Harapannya, Lapak Ganjar terus ada untuk membantu UMKM, ujarnya.

Topik Menarik