Pidatonya Penuh Optimisme Presiden Tak Mau Menakut nakuti

Pidatonya Penuh Optimisme Presiden Tak Mau Menakut nakuti

Travel | BuddyKu | Sabtu, 3 Desember 2022 - 06:48
share

Presiden Jokowi menyampaikan pidato penuh optimisme di hadapan para CEO yang hadir di Istana Negara, Jakarta, kemarin. Kepala Negara bilang, kondisi ekonomi global memang sedang menakutkan, tapi ia tak mau bicara soal itu. Jokowi ingin semua fokus dengan potensi dan kekuatan ekonomi yang dimiliki saat ini. Dengan mengoptimalkan kekuatan yang ada, Jokowi yakin dalam waktu yang tak lama lagi, ekonomi Indonesia akan meloncat dari negara berkembang menjadi negara maju.

Pidato Jokowi itu disampaikan dalam acara Kompas 100 CEO Forum 2022 yang bertajuk Membuat Terang di Tahun Menantang. Acara yang mempertemukan para menteri dan pengusaha ini, dihadiri 100 CEO perusahaan nasional dan sejumlah kepala daerah.

Acara dibuka dengan penampilan Twilight Orkestra yang dipimpin Addie MS. Salah satu lagu yang dibawakan adalah Bengawan Solo karya Gesang.

Di awal pidatonya, Jokowi sempat berkelakar. Kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini, ia tak ingin bicara mengenai persoalan global. Khawatir nanti ada yang bilang selalu menakut-nakuti setiap melakukan sambutan. Sebab itu, saya ingin menyampaikan optimisme yang kita hadapi ke depan, kata Jokowi, sambil tersenyum.

Jokowi mengaku sengaja kembali menyampaikan soal optimisme. Sebab, Indonesia sebenarnya memiliki potensi besar yang seringkali terlupakan. Potensi itu, antara lain sumber daya alam yang melimpah. Sebut saja batu bara, minyak sawit, dan berbagai tambang mineral seperti nikel, tembaga, bauksit, timah, dan sebagainya.

Potensi lain adalah SDM yang besar. Di 2030, Indonesia diperkirakan akan mendapatkan bonus demografi yaitu mendapatkan 201 juta tenaga produktif. Potensi selanjutnya adalah pasar yang besar, di antaranya pasar ASEAN yang mencapai 600 juta penduduk. Belum lagi soal sisi geografis, posisi Indonesia sangat strategis karena berada di jalur perdagangan dunia.

Kekuatan inilah yang harus kita ingat-ingat terus dalam rangka membangun sebuah strategi besar bisnis negara, strategi besar ekonomi negara agar kita bisa mencapai visi yang kita inginkan, ujarnya.

Jokowi mengungkapkan, Indonesia sebenarnya sudah lama menganut keterbukaan ekonomi. Investor asing bisa menanamkan modalnya di dalam negeri. Namun, itu saja belum cukup untuk menjadikan Indonesia maju.

Ia lalu bercerita tentang sejumlah negara di Amerika Latin yang sejak tahun 50 sampai 60-an menerapkan keterbukaan ekonomi. Namun, sampai sekarang negara itu masih jadi negara berkembang. Tak pernah melompat menjadi negara maju. Kenapa begitu? Menurut Jokowi, negara-negara itu tidak membuat produk-produk yang negara lain bergantung, sehingga ini tidak masuk ke global supply chain.

Banyak investor masuk, tetapi hanya menjadi cabang. Ekonominya tumbuh, tapi hanya menjadi cabang, terang Jokowi.

Kondisi tersebut berbeda dengan yang dilakukan Korea Selatan dan Taiwan. Ekonomi dua negara itu bisa cepat melompat dari negara berkembang menjadi negara maju. Sebab, dua negara itu membuat produk yang dibutuhkan negara lain. Taiwan misalnya, membuat chip yang dibutuhkan industri di Amerika Serikat. Sementara Korsel memproduksi komponen-komponen digital yang dibutuhkan perusahaan-perusahaan besar di Amerika.

Nah, kata Jokowi, ini yang harus ditiru. Menurut dia, salah satu strateginya adalah bagaimana membuat banyak negara tergantung pada Indonesia. Jokowi menyampaikan, salah satu contoh desain industri yaitu membangun ekosistem baterai mobil listrik atau EV battery.

Untuk membangun industri ini, kata Jokowi, Indonesia mempunyai sumber daya alamnya. Nikel ada, bauksit ada, timah ada, tembaga juga ada. Semuanya ada. Satu yang tidak ada, yaitu litium. Tapi, Australia punya. Jokowi mengaku sudah berkomunikasi dengan PM Australia untuk membeli litium dari Australia, dan dipersilakan.

Persoalan yang cukup sulit, kata Jokowi, adalah mengintegrasikan semuanya. Karena bahan mentah itu ada di tempat yang berbeda. Tembaga di Papua dan di Sumbawa, nikel di Sulawesi, bauksit di Kalimantan Barat dan Kepri.

Mengintegrasikan ini sebuah barang yang tidak gampang. Inilah yang terus saya mati-matian ini harus (kita kerjakan). Karena inilah yang akan melompatkan kita, meloncati leap frog menuju ke peradaban yang lain. Saya mati-matian untuk ini, tegas Jokowi.

Jika industri ini jadi, Jokowi yakin Indonesia tak perlu lagi cari investor ke mana-mana. Karena mereka yang akan datang sendiri. Melalui bekerja sama dengan BUMN dan transfer teknologi, Jokowi yakin dalam waktu yang tak lama lagi, Indonesia akan menjadi negara maju.

Kalau ini jadi, percaya saya, perkiraan saya 2026-2027 kita sudah kelihatan, lompatan ini akan kelihatan. Akan berbondong-bondong masuk industri, karena industri otomotif ke depan, baik itu sepeda motor, baik itu mobil listrik, sepeda motor listrik, mobil listrik itu, akan menggantikan mungkin lebih dari 50 persen dari demand, dari pasar yang ada. Inilah yang harus kita tangkap, paparnya.

Jokowi pun mengajak para pengusaha untuk ambil bagian dalam proyek ini. Kalau ini jadi, Indonesia tak perlu lagi mengekspor bahan mentah. Karena industri-industri yang berkaitan dengan baterai seperti industri otomotif, industri pesawat, akan berdatangan.

Jika ekosistem industri baterai itu jadi, lanjut Jokowi, penerimaan pajak akan meloncat. Artinya, anggaran untuk dana desa bisa bertambah. Ekonomi akan semakin berputar untuk meningkatkan kesejahteraan.

Jokowi paham, situasi ekonomi saat ini memang tidak mudah. Namun, sekali lagi, semuanya harus tetap optimis meskipun harus penuh dengan kewaspadaan, penuh dengan kehati-hatian.

Saya pun menyampaikan kepada para menteri dalam membuat kebijakan agar super hati-hati, prudent. Jangan sampai sekecil apa pun salah karena keadaannya bukan keadaan yang normal, tapi keadaan yang tidak normal sekarang ini, tuntasnya.

Di tempat yang sama, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dalam membangun ekonomi, diperlukan harmonisasi. Ia mencontohkan harmonisasi musik orkestra yang dimainkan di awal acara. Sayangnya, kata dia, tidak semua pengusaha manut dengan kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah.

Kalau kita kelola ekonomi, maunya kita kayak konduktor Addie MS, semua nurut. Tapi, di ekonomi, CEO ini sering lakukan improvisasi sendiri-sendiri, jadi nadanya beda-beda, kata Airlangga, setengah bergurau.

Ketum Golkar itu mencontohkan, orkestrasi dalam ekonomi sebenarnya meliputi 3 hal, stabilitas fiskal, moneter, dan sektor riil. Bila ketiganya berjalan dengan baik, bisa menghasilkan harmoni dan ekonomi bisa bertahan dalam kondisi apa pun.

D acara itu, Airlangga juga menyindir eksportir yang menyimpan devisa hasil ekspor di luar negeri. Melihat kenyataan tersebut, Airlangga berharap Bank Himbara perlu lebih transparan memberikan bunga khusus untuk para eksportir.

Di acara yang sama, Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan, akan melakukan pembenahan terhadap aparat keamanan dan penegak hukum menjelang Pemilu Serentak 2024. Pembenahan ini berkaitan dengan persoalan mafia.

Mahfud mengatakan, yang paling penting adalah menyiapkan konsolidasi keamanan untuk pemilu mendatang. Salah satunya, aparat keamanan dan penegak hukum harus berbenah sejak saat ini. Selain itu, Pemerintah juga menyiapkan solusi untuk persoalan sosial seperti upah minimum maupun masalah ketenagakerjaan. [BCG]

Topik Menarik