Festival Seni Sendratari Karaeng Naba: Tak Bebas di Tanah Sendiri, Bebas di Tanah Asing
PORTALMEDIA.ID, MAKASSAR - PanggungKesenian Societeit de Harmonie Makassar, Minggu (28/11/2022) malam, dihidupkan olehFestival Seni Pertunjukan Sendratari Karaeng Naba.
Seni pertunjukan yang dimulai pukul 19:30 Wita ini dimulai dengan pertunjukan musik yang dibawakan oleh band-band lokal Kota Makassar yaitu Ephemeral Queen, Rawan Pencerita, Mesin Waktu, dan Vini Fugai.
Suguhan drama tari Karaeng Naba yang menampilkan seni tari, teater, musik ini menggambarkan tentang perjalanan Karaeng-karaeng Kota Makassar.
Di mana Karaeng Naba hanya julukan untuk mewakili para pejuang yang merasa tidak mendapatkan kebebasan di tanah sendiri, tetapi ia mendapat kebebasannya di tanah asing, yaitu Pulau Jawa.
Koreografer Drama Ariyanti Sultan menyebutkan, dalam penampilan tari yang disuguhkan tersebut, para Karaeng berdiaspora ke tanah Jawa dan berasimilasi.
"Sehingga di akhir penampilan digambarkan bahwa dia dengan tubuh dan simbol Jawa tapi masih jiwa Makassar," jelas Ariyanti, kepada Portalmedia.id, Minggu.
Campurkan Seni Tari, Teater, Musik dan Teknologi.
Ariyantimenambahkan, penampilan drama tari pada festival seni kali ini mencampurkan seni tari, teater, musik dan teknologi.
"Penampilan kali ini ada pencampuran teknologi yaitu mapping video jadi ada seni media baru yang kita gunakan," jelasDosen Kampus Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Sulsel ini.
Ia juga menceritakan, tantangan yang dihadapi saat melakukan persiapan, yaitu banyak part, item dan detail yang harus dikolaborasikan dengan mapping video.
Sementara untuk maknawarna putih dari kostum yang dikenakan oleh para aktor melambangkan kesederhanaan masyarakat.
"Untuk ornamen emas merupakan simbol dari putri kerajaan," ucapnya.
Tunjukkan Eksistensi Seni Budaya yang tak Hilang
Sementara itu,Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Disparekraf Kota Makassar,yang juga selaku Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan, Zamhir, mengatakan kegiatan ini untuk mendukung para pelaku seni yang berada di Kota Makassa yang terdiri dari Mahasiswa dan Komunitas seni.
"Kalau tidak dibikinkan suatu kegiatan, pelaku seni akan sulit memperlihatkan nilai budaya yang ada dan nilai itu bisa saja tergerus oleh perkembangan zaman," ujarnya saat membuka acara festival, Minggu.
Zamhir menjelaskan kegiatan festival tersebut untuk menunjukkan eksistensi seni, sehingga efektifnya kegiatan seperti festival dilakukan ke ruangan terbuka.
"Ada kekurangan dari kegiatan ini karena dilaksanakan di ruangan tertutup. Jika dilakukan di ruangan terbuka, masyarakat Makassar dapat melihat keseniannya. Apakah sudah hilang atau pun masih bertahap ada," lanjut Zamhir.
Perjalanan Karaeng
