Sejarah Gudang Garam, Salah Satu Pabrik Rokok Terbesar di Indonesia

Sejarah Gudang Garam, Salah Satu Pabrik Rokok Terbesar di Indonesia

Travel | BuddyKu | Rabu, 9 November 2022 - 11:40
share

Penikmat rokok Indonesia tentu sudah tak asing dengan merek dagang gudang garam, faktanya gudang garam sendiri merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di industri produksi rokok yang sudah berdiri sejak tahun 1958, sejak awal berdiri hingga sekarang, pabrik gudang garam sudah terkenal sebagai penghasil rokok kretek dengan kualitas tinggi baik di Indonesia maupun luar negeri. Berikut adalah sejarah gudang garam sejak awal berdiri hingga besar seperti sekarang.

Berawal dari sebuah industri rumahan yang memproduksi SKT (sigaret kretek tangan) dan SKL (sigaret kretek klobot), mereka tumbuh dan berkembang dengan sangat baik sehingga mampu bertransformasi menjadi perusahaan yang lebih besar. Perkembangan ini tak serta merta terjadi tanpa adanya kerja keras, gudang garam menerapkan sebuah filosofi Catur Dharma dalam tata laku serta kerja perusahaan.

Sosok Surya Wonowidjojo atau Tjoa Jien Hwie ini merupakan pendiri dari perusahaan gudang garam, penerapan nilai-nilai yang terkandung dalam filosofi Catur Dharma juga tak lepas dari perannya, berbekal pengalaman berwirausaha dan bisnis yang cukup baik. Surya Wonowidjojo mengembangkan sebuah bisnis pengolahan tembakau.

Sejak tahun 1990, gudang garam telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan juga Bursa Efek Surabaya. Pencatatan ini pula membuat gudang garam berubah menjadi sebuah perusahaan terbuka, kemudian gudang garam juga mendirikan sebuah anak perusahaan PT Surya Madistrindo yang bertanggung jawab sebagai distributor tunggal produk-produk sigaret milik gudang garam.

Sejak gudang garam berada dibawah kendali putra Surya Wonowidjojo, yaitu Susilo Wonowidjojo, gudang garam semakin mendominasi pasar tembakau di Indonesia, yang menjadikan satu-satunya perusahaan pengolahan tembakau lain Djarum sebagai pesaingnya. Luas pabrik yang hanya seribu meter persegi, kini berkembang luas menjadi 208 hektare yang terletak di Kediri.

Sejak sepeninggal Surya Wonowidjojo, istrinya Tan Siok Tjien yang juga sudah meninggal pada 25 Oktober 2020 lalu, merupakan orang yang bertanggung jawab dibalik semua kesuksesan gudang garam beserta anaknya. Bahkan gudang garam menguasai setidaknya seperlima pasar hasil tembakau atau pengolahan tembakau di Indonesia, dengan kemampuan memproduksi 85 miliar batang rokok per tahunnya.

Topik Menarik