5 Versi Sejarah Awal Perseteruan Aremania dan Bonekmania

5 Versi Sejarah Awal Perseteruan Aremania dan Bonekmania

Travel | BuddyKu | Selasa, 4 Oktober 2022 - 17:54
share

Tawuran Tambaksari

Versi pertama, tanggal 23 Januari 1990 diduga merupakan awal mula terjadinya konflik Aremania dan Bonek. Saat itu para suporter sepak bola tengah menyaksikan konser Kantata Takwa di Tambaksari, Surabaya.

Sekitar 30 menit pertama konser, Bonek sudah dibuat geram karena area depan panggung dikuasai arek-arek Malang yang terus bersorak menyebut Arema, padahal saat itu konser dihelat di Surabaya yang merupakan wilayah mayoritas Bonek.

Kedua kubu lantas terlibat tawuran dan berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya. Sebagaimana tahun 1992 juga terjadi tawuran antara Aremania dan Bonek di lokasi yang sama.


Pemberitaan Media

Versi kedua konflik Aremania dan Bonekmania berawal dari kecemburuan Aremania atas pemberitaan media Jawa Timur yang gencar memberitakan Persebaya. Klub yang identik dengan warna hijau itu selalu menjadi headline di media meski hanya melakukan latihan, sementara Arema yang memenangkan pertandingan justru tidak diliput media.


Malang Selalu Diremehkan

Versi ketiga, konon pendahulu Persebaya selalu meremehkan Arema. Pernah ada yang bilang jika tim-tim asal Malang tidak akan pernah bisa mengalahkan tim Surabaya.
Jangankan memenangkan permainan, jika arema bertanding dengan persebaya bermain seri saja akan sangat berat. Pernyataan tersebut datang dari H. Barmen dan Mudayat, sesepuh Persebaya yang dimuat di berbagai media. Sontak saja Aremania yang diremehkan merasa geram dan tidak terima dengan pernyataan tersebut.
Pernyataan kedua pendahulu persebaya tersebut spontan menyakiti hati Arema dan suporternya. Permusuhan pun dimulai.


Kerusuhan era Liga Indonesia

Versi keempat, perseteruan antara Aremania vs Bonek bermula saat Persema Malang dan Persebaya Surabaya berjumpa dalam sebuah putaran di kompetisi Liga Indonesia sekitar 1994 silam di Stadion Gajayana Malang. Disitulah terjadi kerusuhan suporter antara dua pendukung.


Kerusuhan era Galatama

Versi kelima, di era tahun 1980-an akhir. Tepatnya sekitar tahun 1987, Arema yang mengikuti kompetisi Galatama membuat Arema vs Niac Mitra Surabaya memanas. Semifinal Galatama tahun 1992 PS Arema Malang vs PS Semen Padang di Stadion Tambaksari Surabaya menghadirkan awalan baru sejarah konflik Aremania-Bonek.
Pasca kalah dari Semen Padang pendukung Arema ricuh di Stasiun Gubeng. Pada 1993 kemudian ada tindakan balasan oleh Bonek yang mencegat rombongan pendukung Arema yang akan menyaksikan pertandingan ke Gresik. Hingga kejadian demi kejadian berlanjut.

Topik Menarik