Terima Sistem Pertahanan Udara NASAMS, Zelensky: Kami Butuh AS, Terima Kasih Biden

Terima Sistem Pertahanan Udara NASAMS, Zelensky: Kami Butuh AS, Terima Kasih Biden

Travel | koran-jakarta.com | Minggu, 2 Oktober 2022 - 13:06
share

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengucapkan terima kasih kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden atas pengiriman sistem pertahanan udara canggih bernama National Advanced Surface-to-Air Missile System (NASAMS). Ini seiring perlawanan yang dilakukan Ukraina terhadap pasukan Rusia.

Pernyataan Zelensky tersebut meupakan pengakuan pertama Ukraina usai menerima National Advanced Surface-to-Air Missile System (NASAMS). Adapun sistem pertahanan udara tersebut memang telah dinanti oleh Ukraina sejak lama, dan pengirimannya disetujui AS akhir Agustus lalu.

"Kami sangat membutuhkan Amerika Serikat untuk menunjukkan kepemimpinan dan memberikan sistem pertahanan udara ke Ukraina. Saya ingin berterima kasih kepada Presiden (Joe) Biden atas keputusan positif yang telah dibuatnya," kata Zelensky, dikutip dari Reuters , Selasa (27/9).

"Namun percayalah, itu bahkan tidak cukup untuk melindungi infrastruktur sipil, sekolah, rumah sakit, universitas, rumah-rumah warga Ukraina," tambahnya.

Selain itu, Zelensky juga menyampaikan terima kasih kepada AS atas HIMARS, serta sejumlah sistem peluncur roket lainnya. Sehingga, pasukan Ukraina memungkinkan untuk maju melawan pendudukan pasukan Moskow.

Menurut laporan Ukrinform , AS telah mengirimkan dua sistem NASAMS untuk Ukraina. NASAMS yang dikembangkan oleh Kongsberg dan Raytehon merupakan sistem pertahanan udara berbasis darat dengan jangkauan jarak dekat hingga jarak menengah.

Pada September ini Ukraina melancarkan serangan balasan untuk membebaskan sebagian besar wilayah di kawasan timur laut Kharkiv yang dikuasai Moskow. Kiev juga membuat kemajuan di wilayah selatan.

Zelensky mengungkapkan, pasukannya tengah mengalami pertempuran sengit dengan pasukan Rusia di sejumlah wilayah. Meski begitu, ia mengklaim "hasil positif" bagi pasukan Kyiv di sejumlah lokasi.

"Ini adalah wilayah Donetsk, ini adalah wilayah Kharkiv kami. Ini adalah wilayah Kherson, dan juga wilayah Mykolaiv dan Zaporizhzhia," kata Zelensky, dikutip dari Reuters , Senin (26/9).

"Kami memiliki hasil positif di beberapa wilayah." tambahnya.

Rusia menggambarkan serangannya, yang sudah berlangsung selama tujuh bulan, sebagai "operasi militer khusus". Pihaknya membantah telah menargetkan situs-situs sipil.

Kini, Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan mobilisasi parsial untuk menjalani wajib militer. Penandatanganan dekrit mobilisasi parsial oleh Putin untuk mengerahkan warga ke dalam wajib militer demi menambah pasukan selama perang di Ukraina dimulai pada Rabu (21/9).

"Saya menganggap perlu untuk mendukung proposal Kementerian Pertahanan dan Staf Umum untuk melakukan mobilisasi parsial di Federasi Rusia," kata Putin dalam pidato kenegaraannya, dikutip dari Anadolu Agency , Kamis (22/9).

Topik Menarik