Fakta Bulan Nabrak Bumi di Arktik, Benarkah Bisa Langsung Terjadi Gerhana Matahari?

Fakta Bulan Nabrak Bumi di Arktik, Benarkah Bisa Langsung Terjadi Gerhana Matahari?

Travel | BuddyKu | Kamis, 29 September 2022 - 18:26
share

Belakangan heboh video yang menampilkan penampakan Bulan raksasa di Arktik antara Rusia dan Kanada. Video tersebut nemapilkan Bulan yang mendekati Bumi hingga terjadinya gerhana Matahari .

Meski akhirnya diketahui bahwa video tersebut hanyalah editan NFT, namun nyatanya mampu membuat banyak orang geger lantaran mempercayai bahwa video tersebut benar-benar bisa terjadi.

Lantas, timbul pertanyaan apakah benar jika Bulan mendekati atau menabrak Bumi akan menjadi peristiwa Gerhana Matahari?

Dikutip dari Livescience , jika Bulan jatuh ke Bumi akan menimbulkan beberapa dampak yang tentunya mengancam keselamatan hidup manusia. Banyak hal yang super dahsyat akan melanda manusia hingga mampu mengancam kehidupan skala besar.

The moon is in the North Pole, where the day lasts 24 hours and the moon appears in only 30 seconds completely and blocks the sun for only 5 seconds and then disappears, a breathtaking view. pic.twitter.com/kJjkEzAeaq

Ollie and Dave. (@BeachDog15) April 26, 2022

Dampak Bulan jika mendekati atau jatuh ke Bumi

Ada beberapa dampak yang akan dirasakan oleh manusia jika benar Bulan akan mendekati Bumi seperti yang ditampilkan dalam video hoaks tersebut. Salah satunya ialah bakal terjadi gelombang besar yang akan menyapu daratan.

Seperti yang diketahui, Bulan menjadi faktor penentu tingginya air laut di Bumi. Hal ini lantaran adanya gravitasi Bulan yang mempengaruhi air laut sehingga apabila Bulan semakin mendekati Bumi maka akan ada gelombang tinggi yang super dahsyat menyapu daratan, bahkan lebih besar dari tsunami.

fakta bulan tabrak bumi
Penampakan video hoaks Bulan jatuh ke Bumi. (Twitter/BeachDog15)

Selain dampak tersebut, sebelum Bulan benar-benar jatuh ke Bumi, manusia akan mendapati seranag asteroid yang berhasil tembus ke dalam ozon dan menghantam daratan Bumi. Sehingga tak akan mungkin Bulan jatuh ke Bumi tanpa ditandai dengan hujan asteroid atau dikenal dengan hujan meteor.

Iklim juga bakal berubah

Perubahan iklim juga tentunya akan berpengaruh akibat Bulan yang semakin mendekat ke Bumi. Hal ini akibat asteroid yang berhasil menembus dinding ozon Bumi mengakibatkan panas Bumi semakin meningkat.

Hal ini lantaran saat ozon mampu ditembus oleh asteroid, maka sinar Matahari pun mampu masuk dengan nyata ke Bumi tanpa adanya penyaring yang selama ini disebut sebagai ozon.

Fakta Peristiwa Gerhana Matahari

Jika dilihat dari video yang beredar, setelah Bulan mendekati Bumi maka akan terjadi gerhana Matahari yang ditandai dengan langit gelap dan cahaya matahari terlihat tertutupi oleh Bulan.

Dikutip Science Alert , gerhana matahari sendiri terjadi akibat bayang-bayang Bulan yang mengenai Bumi di mana cahaya Matahari dihalangi untuk mendarat ke Bumi.

Gerhana Matahari
Ilustrasi gerhana Matahari. (The Conversation)

Perisitiwa ini sendiri dikarenakan Bulan yang memang memiliki jarak terdekat dengan Bumi sehingga mampu menutupi cahaya Matahari yang menyinari Bumi.

Jarak terdekat Bulan dengan Bumi rata-rata ialah 384.400 kilometer. Namun dikarenakan diameter Bulan lebih kecil daripada diameter Bumi, cahaya Matahari bukan serta merta tidak mampu masuk ke Bumi. Bahkan peristiwa gerhana Matahari hanya terjadi sekitar 7 menit saja.

Untuk gerhana Matahari total seperti yang ditampilkan dalam video tersebut merupakan hal yang mustahil lantaran di daratan Arktik sendiri dikutip dari National Geographic berlangsung selama 19 tahun sekali.

Terakhir, gerhana Matahari total di Arktik terjadi pada 2015 lalu sehingga menurut perhitungan yang telah dilakukan oleh banyak ilmuwan dan peneliti tidak mungkin 7 tahun setelah kejadian tersebut peristiwa ini berlangsung kembali.

Artikel Menarik Lainnya:

Topik Menarik