Mengenang Peristiwa G30S/PKI, Sejarah Pahit Bagi Indonesia

Mengenang Peristiwa G30S/PKI, Sejarah Pahit Bagi Indonesia

Berita Utama | BuddyKu | Kamis, 29 September 2022 - 05:36
share

Seluruh warga Indonesia mesti tak asing dengan salah satu peristiwa yang pahit bagi bangsa, yakni gerakan 30 September yang dilancarkan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) atau yang lebih dikenal dengan sebutan G30S/PKI .

PKI adalah partai tertua dan terbesar di Indonesia yang beranggotakan kalangan intelektual, buruh, hingga petani.

Peristiwa ini memiliki sejarah yang panjang dan menorehkan beberapa peninggalan bagi Indonesia. Untuk mengetahui lebih lengkapnya, simak ulasan berikut ini.

Latar Belakang G30S/PKI

G30S/PKI
Ilustrasi G30S/PKI (ANTARA/Saptono/Spt/10)

Pada era kepimpinan Presiden Sukarno, yakni tahun 1959 sampai 1965, berlangsung sistem pemerintahan demokrasi terpimpin. Dalam masa tersebut, dominasi ideologi akan nasionalisme, agama, dan komunisme muncul.

Ideologi tersebut disebut juga dengan NASAKOM dan G30S/PKI tersebut dilatarbelakangi oleh hal tersebut.

Selain adanya dominasi ideologi tersebut, latar belakang G30S/PKI juga muncul karena adanya hubungan yang kurang harmonis antara anggota TNI dan PKI. Tak hanya itu, isu kesehatan Presiden Sukarno dalam hal ini juga turut andil dalam pemberotakan tersebut.

Sejarah singkat G30S/PKI

G30S/PKI
Lubang buaya G30S/PKI (id.wikipedia.org)

Peristiwa G30S/PKI terjadi tepat pada malam pergantian hari 30 September ke 1 Oktober 1965. Pemberontakan ini dipimpin oleh pemimpin terakhir PKI, Dipa Nusantara Aidit atau dikenal dengan DN Aidit.

PKI itu sendiri berdiri pada tanggal 23 Mei 1920 dan kerap melakukan beberapa pemberontakan lain, seperti pemberontakan di Madiun, Jawa Timur.

DN Aidit mencanangkan pemberontakan ini guna mengincar perwira tinggi TNI AD Indonesia, yang mana sebanyak tiga dari enam orang menjadi target utama untuk dibunuh di rumahnya.

Tiga orang lainnya diketahui diculik dan dibawa ke Lubang Buaya, yang sekarang ini menjadi museum peninggalan peristiwa sadis tersebut.

Adapun pengawal Presiden Sukarno, yakni Cakrabirawa yang juga dimanfaatkan PKI. Dalam pergerakannya, ia dipimpin oleh perwira AD Letkol Untung.

Para pasukan Cakrabirawa diperintahkan untuk menangkap sejumlah jenderal dalam keadaan hidup maupun mati. Diketahui, sebanyak tujuh orang jenderal gugur dalam peristiwa ini. Berikut daftarnya:

  1. Letjen Ahmad Yani (Kastaf Komando AD)
  2. Mayjen TNI Raden Suprapto (Deputi II Menteri)
  3. Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono (Deputi III Menteri)
  4. Mayjen TNI Siswondo Parman (Asisten I Menteri)
  5. Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan (Asisten IV Menteri)
  6. Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo (Inspektur Kehakiman)
  7. Lettu CZI Pierre Andreas Tendean (ajudan Jendral Nasution)

Korban G30S/PKI di atas yang telah menjadi jenazah diketahui dimasukkan ke dalam sumur tua di daerah Lubang Buaya.

Tujuan Diadakan G30S/PKI

G30S/PKI
G30S/PKI (sumbarprov.go.id)

Adanya pemberontakan G30S/PKI tentu dibentuk bukan tanpa tujuan, peristiwa ini dibentuk untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Sukarno dan mengganti negara Indonesia menjadi negara komunis.

Selain tujuan tersebut, tujuan lainnya antara lain menyingkirkan TNI AD dan merebut kekuasaan pemerintahan, mengganti ideologi Pancasila menjadi ideologi komunis, dan kudeta kepada presiden Sukarno yang menyangkut kegiatan komunisme Internasional.

Setelah peristiwa tersebut, Presiden Sukarno diminta untuk membubarkan PKI. MelaluiMayjen Soeharto, Presiden Sukarno akhirnya meminta untuk membersihkan seluruh unsur pemerintahan dari pengaruh PKI.

Demikian ulasan singkat mengenai G30S/PKI yang dapat kamu ketahui. Sebagai warga negara Indonesia yang baik, mari mengenang para pahlawan kita yang gugur dalam peristiwa ini.

Artikel Menarik Lainnya:

Topik Menarik