Jalan Diklaim dan Diblokir Ahli Waris, Tiga Dusun di Loteng Terisolir

Jalan Diklaim dan Diblokir Ahli Waris, Tiga Dusun di Loteng Terisolir

Travel | BuddyKu | Selasa, 27 September 2022 - 11:01
share

PRAYA -Penupatan jalan kembali terjadi di Lombok Tengah. Kali ini di Dusun Penimpoh, Desa Montong Gamang, Kecamatan Kopang. Akibatnya warga tiga dusun terisolir.

Ini murni klaim sepihak salah satu warga kami, ujar Kepala Desa (Kades) Montong Gamang HM Amin Abdullah pada Lombok Post , Senin (26/9).

Kata Amin, pihak pengklaim merasa tidak pernah menghibahkan lahan untuk pembangunan jalan raya. Di satu sisi, para orang tua atau sesepuh terdahulu telah sepakat menyerahkan beberapa jengkal lahannya untuk kepentingan umum. Hasilnya, berdirilah jalan tersebut sejak tahun 1990.

Ketiga dusun yang terisolir yakni Dusun Montong Bolok, Dusun Embung Karo 3 dan Dusun Penimpoh. Pantauan Lombok Post , akses jalan itu sendiri bersebelahan dengan jalan kabupaten dan pemakaman umum warga.

Penembokan jalan dilakukan di dua titik sekaligus yakni, ujung timur dan ujung barat pemakaman. Di ujung timur ditembok menggunakan batu, semen dan pasir. Setelah itu, dipagar menggunakan bambu dan kayu.

Terlihat jelas akses jalan warga terputus total. Sedangkan di ujung barat ditutup menggunakan tangga. Terbuat dari batu, bata, semen dan pasir. Ada lima anak tangga yang berdiri kokoh di tempat itu.

Hanya saja, sepintas warga atau para pengendara pasti mengira itu tangga menuju pemakaman. Apalagi, akses jalan kembali ditutup dengan tanah uruk. Sehingga ketinggian tanah uruk dengan posisi pemakaman sama.

Akses jalan dusun itu sendiri masih dari tanah. Belum dihotmix seperti penutupan akses jalan di Dusun Montong, Desa Ranggagata, Kecamatan Praya Barat Daya. Sehari-hari dilalui kendaraan roda empat dan roda dua. Namun setelah ditutup, kendaraan roda empat sulit melintas. Kecuali, kendaraan roda dua bisa melalui jalan setapak. Tidak jauh dari lokasi penutupan akses jalan.

Permasalahan ini semua bermula saat pembagian warisan beberapa waktu lalu, lanjut Amin.

Diceritakannya, pemerintah desa mengumpulkan seluruh ahli waris. Hasilnya, tidak ada yang keberatan. Namun, dalam perjalanannya ada satu ahli waris yang mempersoalkan. Pemerintah desa pun berupaya memberikan solusi. Sayangnya, pemerintah desa justru yang dimusuhi.

Atas langkah pemerintah desa itulah, salah satu ahli waris keberatan dan kemudian menembok akses jalan warga tersebut, paparnya.

Pemerintah desa berharap, pengklaim membongkar tembok yang dibangunnya. Yang melakukannya itu keluarga saya. Atas nama keluarga saya mohon maaf, kata salah satu tokoh masyarakat Desa Montong Gamang Zaenal saat datang ke kantor desa.

Dia memastikan, akan berupaya membantu pemerintah desa membujuk keluarganya. Karena dikhawatirkan menimbulkan masalah baru di tengah masyarakat. Mengingat itu menjadi kebutuhan kita bersama, pungkasnya. (dss/r5)

Topik Menarik