Strategi Tiket.com Bertahan Saat Pandemi Tanpa PHK Massal

Strategi Tiket.com Bertahan Saat Pandemi Tanpa PHK Massal

Travel | BuddyKu | Kamis, 22 September 2022 - 21:19
share

JAKARTA - PT Global Tiket Network (Tiket.com) adalah salah satu perusahaan start up yang bertahan di tengah pandemi tanpa menempuh kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

Dalam sesi acara Tech in Asia Conference 2022 yang berlangsung di Jakarta, Kamis, 15 September 2022, Co-founder dan CMO Tiket.com Gaery Undarsa mengakui bahwa pandemi telah mengganggu pertumbuhan bisnis mereka selama dua tahun terakhir.

Meskipun pandemi cukup menghantam aktivitas bisnis perusahaan, Gaery menegaskan, tidak ada satu pun karyawan mereka yang di-PHK sebagai imbas dari kondisi tersebut.

Pasalnya, perusahaan memegang keyakinan bahwa karyawan adalah investasi dan faktor pendukung terbesar untuk keberlangsungan bisnis perusahaan.

Bukan hal yang mudah bagi kami. Kami memotong semua kecuali pegawai. Kami percaya dengan mereka. Setelah kondisi mulai kembali normal, kami bisa mempertahankan talenta terbaik. Kepercayaan pegawai kepada perusahaan juga makin tinggi dan kami juga masih terus melakukan perekrutan, ungkap Gaery.

Sebelumnya, Gaery juga sempat menyampaikan bahwa seandainya perusahaan menghadapi situasi ekonomi yang melesu, pemangkasan karyawan adalah opsi terakhir yang akan diambil oleh pihak manajemen.

Tatkala pandemi mulai merebak ke Indonesia, Tiket.com membuat skenario dan asumsi risiko dengan berbagai opsi.

Yang pertama, perusahaan menetapkan skenario untuk masa darurat tiga bulan, opsi kedua untuk enam bulan, dan opsi terakhir untuk 12 bulan.

Selama masa pandemi, Tiket.com juga mengalihkan fokus dari penjualan ke layanan konsumen. Nyaris seluruh karyawan dikerahkan untuk membantu customer service melayani permintaan pelanggan yang ingin mengajukan pembelian tiket dan penyesuaian jadwal saat pembatasan mobilitas mulai diberlakukan pada tahun 2020.

Kemudian, Tiket.com juga menyusun beberapa proyeksi pemulihan setelah pandemi mulai mereda yang pada akhirnya mulai terasa pada tahun 2022.

Yang pertama, pemulihan akan difokuskan kepada penjualan hotel-hotel untuk kepentingan staycation karena Tiket.com meyakini bahwa masyarakat akan memilih berlibur dengan menginap di hotel-hotel yang radiusnya tidak jauh dari tempat tinggal mereka saat pembatasan mulai dilonggarkan.

Kedua, pemulihan difokuskan untuk destinasi yang bisa dijangkau dengan transportasi pribadi, misalnya Bandung atau Puncak di Bogor untuk konsumen yang berasal dari DKI Jakarta.

Ketiga, tahap pemulihan ditempuh untuk destinasi domestik seperti Yogyakarta dan Bali sementara pemulihan tujuan internasional akan menjadi tahap terakhir.

Tiket.com juga melakukan pemangkasan biaya operasional saat pandemi mulai melanda di Indonesia.

Pada April 2020, Tiket.com mengumumkan bahwa mereka memotong biaya pemasaran hingga 90%. Bahkan, mereka sempat memotong anggaran promosi hingga nol rupiah.

Upaya Tiket.com untuk terus mempertahankan para karyawan tatkala bisnisnya terseok-seok akibat pandemi pun terbayarkan tatkala pemerintah mengeluarkan kebijakan relaksasi untuk perjalanan.

Perusahaan yang saat ini sudah memiliki sekitar 1.200 pegawai itu mencatat pemulihan yang berangsur-angsur untuk volume penjualan tiket pada tahun 2021.

Pada kuartal III-2021, Tiket.com melaporkan lonjakan volume transaksi hingga 52% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020.

Gaery pun mengatakan, keberhasilan Tiket.com dalam mempertahankan para pegawainya di tengah tren PHK massal sangat dipengaruhi oleh bagaimana cara perusahaan melihat peluang di tengah himpitan ekonomi yang tengah berlangsung.

Saat waktu sulit, lihat kepada kesempatan yang ada, terutama ketika membangun bisnis untuk jangka panjang, tegas Gaery.

Topik Menarik