Program Kelurahan Ramah Lansia Diluncurkan di Mataram

Program Kelurahan Ramah Lansia Diluncurkan di Mataram

Travel | BuddyKu | Rabu, 7 September 2022 - 11:22
share

MATARAM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia bersama Yayasan Rumah senja NTB, bekerjasama dengan Kelurahan Dasan Agung Baru, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram meluncurkan Program Kelurahan Ramah Lansia di Mataram, Selasa (6/9).

Zulkarwin, camat Selaparang menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai wujud komitmen dan tanggung jawabnya selaku bagian dari pemerintah daerah dalam upaya pemberdayaan dan pemenuhan hak-hak lansia di Kota Mataram.

Lansia termasuk dalam inklusi yang berkaitan dengan lima afirmatif inklusi yaitu lansia, miskin, anak, perempuan dan disabilitas, jelasnya.

Lantas, ia pun berharap agar kelima afirmatif inklusi tersebut selalu mendapat atensi, baik dalam akses pendidikan, layanan kesehatan, kesempatan kerja, area bisnis dan akses lainnya yang bertujuan meningkatkan derajat dan kesejahteraan segenap lapisan masyarakat.

Demi melindungi para lansia dari paparan virus yang menular saat pandemi lalu, mereka menjadi bagian masyarakat yang sangat rentan dan harus dibatasi geraknya.

Kita bertekad, pulih dan bangkit lagi ke depan. Para lansia juga kembali berkarya sesuai kemampuan masing-masing, ujarnya sambil membacakan sambutan tertulis dari wali kota Mataram.

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat FEB UI Elvia R. Shauki mengatakan, tujuan utama dari kegiatan ini mengedukasi dan memberdayakan masyarakat khususnya kelompok rentan lansia terhadap permasalahan air, kebersihan dan kesehatan lingkungan.

Lansia itu adalah manusia yang perlu kita hormati, perlu kita berdayakan secara ekonomi dan utamanya kita perlu buat bahagia. Kalau mereka dibikin sibuk, dibikin berdaya secara ekonomi, jadi mereka akan bahagia, katanya.

Romy Hidayat, ketua Yayasan Rumah Senja mengatakan, karena sistem kesehatan semakin membaik, usia harapan hidup makin bagus, otomatis jumlah lansia akan makin banyak dan kualitas hidupnya yang harus dipertahankan sekarang. Salah satunya melalui Program Ramah Lansia ini.

Saya berharap program ini nantinya ada di semua kelurahan. Supaya ada pemerataan akses terhadap kualitas hidup para Lansia, ujarnya.

Sementara ini, di Kota Mataram, sasaran langsung Lansia yang dibina Yayasan Rumah Senja baru sebanyak 20 Orang. Sedangkan penerima manfaat se-NTB, baik sasaran langsung maupun tidak langsung, jumlahnya sudah hampir 1.000-an lebih, kata Romy.

Menurutnya, dikarenakan faktor karakter yang berbeda pada lansia perkotaan maka dalam membuat inovasi, ada tiga aspek yang harus diperhatikan. Yaitu Enabling Environmnet (penguat), Demand Creation (Upaya) dan Faciility Environmnet (pengadaan).

Dari sisi Enabling Environmnet (penguat), Program Ramah Lansia mendapat dukungan dari Pemkot Mataram, khususnya Kecamatan Selaparang dengan Selaparang Inklusinya. Sedangkan dari aspek Demand Creation (Upaya), diwujudkan dengan cara membentuk kelompok lansia pengolah sampah organik dan ada citizen scientist pendamping lansia.

Kemudian aspek Faciility Environmnet (pengadaan), dilakukan melalui pemberian tong komposter. Ini yang sedang kita jalankan skemanya di Kota Mataram yang diujicobakan. Kalau ini berhasil, kita duplikasi ke tempat yang lain, katanya.

Ditambahkan, sebelumnya, Yayasan Rumah Senja telah memenangkan penghargaan AMPL Awards (Air Minum dan Penyehatan Lingkungan) dari Kementerian PPN/Bappenas pada tahun 2022.

Karena itu, sekarang, Lansia Penggerak ini diarahkahkan untuk pengolahan sampah rumah tangga. Tidak hanya memilah melainkan juga untuk diolah menjadi pupuk cair. Tujuan utamanya sih sebenarnya supaya lingkungan sehat. Kalau aspek ekonomi itu bonus, tutup Romy. (inforial)

Topik Menarik