Mengunjungi Sabana Bale Tepak di Desa Penujak, Lombok Tengah yang Viral
NAMANYA Sabana Bale Tepak. Objek wisata di Dusun Mentokoq Selanglet, Desa Penujak, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah mendadak viral. Setiap hari ribuan pengunjung yang datang.
Dari gerbang Bendungan Batujai, nama Sabana sudah tidak asing lagi di dengar. Dari penjual bahan bakar minyak (BBM) eceran sudah tahu. Apalagi, warga pada umumnya. Karena, pernah di hari Minggu (28/8) lalu pengunjung berjubel.
Kendaraan macet total. Dari gerbang bendungan sampai ke lokasi. Baik kendaraan roda dua, roda empat hingga bus. Ada yang terpaksa putar balik dan ada pula yang sabar menunggu. Mereka penasaran dengan keindahan sabana. Dari jalan jalur dua Praya-bypass bandara sendiri jaraknya sekitar 2 kilometer (km).
Melewati jalan kabupaten menuju Kelurahan Semayan. Lokasinya, tepat di samping landasan pacu bandara. Atau dari jalan raya, terlihat baliho berukuran besar bertuliskan Sabana Bale Tepak. Kemudian papan petunjuk area parkir dan area lokasi sabana.
Untuk masuk ke area sabana gratis. Kecuali, membayar parkir saja. Untuk sepeda motor Rp 5 ribu. Kemudian mobil Rp 10 ribu. Kalau menginap motor Rp 10 ribu dan mobil Rp 25 ribu. Dari jalan raya menuju sabana berjarak sekitar 200 meter, atau menghabiskan waktu sekitar lima menit.
Pengunjung melewati jalan setapak. Kiri dan kanan lahan pertanian. Pengunjung tidak saja dari dari Gumi Tatas Tuhu Trasna. Tapi, kabupaten/kota di seluruh NTB. Bahkan, ada pula yang datang jauh-jauh dari Pulau Jawa.
Di tempat itu, mereka mendirikan tenda dan bermalam. Untuk keamanan, pengelola sudah menjamin. Jangankan pengunjung, helm atau sandal saja dijaga. Ini bagian dari kenyamanan. Kalau nyaman, pasti mereka datang lagi. Begitu seterusnya, cerita salah satu penemu objek wisata Sabana Ilham Irawan pada Lombok Post .
Nama Sabana Bale Tepak ini semakin viral, setelah setiap pengunjung kembali mempostingnya di media sosial. Kebanyakan di TikTok. Sisanya di Facebook, Youtube dan grup-grup WhatsApp.
Lombok Post pun berkesempatan mengunjungi Sabana Bale Tepak, Selasa (30/8) pukul 10.30 Wita. Keringat selama berjalan kaki menuju objek wisata tersebut, terobati setelah melihat hijaunya rumput-rumput di area Bendungan Batujai. Angin semilir terasa, sehingga keringat pun mengering.
Rata-rata yang datang mengabadikan diri lewat foto dan video. Tidak saja muda-mudi, tapi anak-anak sekolah hingga para orang tua. Mereka mengaku, baru pertama kalinya melihat dan merasakan langsung sabana. Selama ini, menyaksikan dari televisi dan medsos.
Dari parkir saja rata-rata pendapatan sebesar Rp 2 juta- Rp 3 juta per hari di hari Senin-Sabtu. Kalau Minggu Rp 5 juta, tambah pengelola parkir Amaq Ririn.
Sehingga bisa dihitung jumlah pengunjung per harinya. Kalau dirata-ratakan menggunakan motor dan berboncengan, maka dalam sehari sebanyak 1.000 pengunjung. Sedangkan, kalau Minggu mencapai 2.000 pengunjung. (dedi/r5)
